Pertemuan MCM ke-10: Indonesia dan Australia Perkuat Kerjasama di Bidang Keamanan
abadikini.com Jenis Media: News
Abadikini.com, BALI – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto, bersama sejumlah pejabat tinggi Indonesia dan Australia, menggelar Pertemuan ke-10 Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting on Law and Security (MCM) di Bali, Selasa (30/7/2024). Pertemuan ini melibatkan Menteri Dalam Negeri, Menteri Urusan Keimigrasian dan Multikultural, Menteri Keamanan Siber, dan Menteri Kesenian Australia, The Honorable Tony Burke MP.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan memperkuat kerjasama bilateral dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan, seperti keamanan maritim, ancaman terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan, serta ancaman keamanan siber dan infrastruktur informasi vital. “Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam menghadapi tantangan bersama,” ujar Hadi.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi membahas situasi regional dan global yang berdampak pada situasi domestik Indonesia, seperti krisis Gaza, situasi di Myanmar, rivalitas AS-Tiongkok, dan ketegangan di Laut China Selatan. Ia juga menyoroti isu keamanan domestik yang menjadi prioritas Indonesia, termasuk Pemilu 2024, perlindungan WNI terkait TPPO, dan penanggulangan judi online.
Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerjasama dalam menanggulangi terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan, termasuk radikalisasi online, pendanaan terorisme, serta deradikalisasi, rehabilitasi, dan reintegrasi warga negara yang terasosiasi terorisme. Mereka juga menegaskan pentingnya kerjasama dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang terus berkembang, seperti serangan ransomware dan pemerasan siber.
Menteri Tony Burke menyampaikan apresiasi kepada Indonesia, khususnya kepada Bakamla dan KKP, atas kerjasama dalam penanganan tantangan keamanan maritim. Burke menekankan pentingnya peran sentral Indonesia dan Australia dalam mekanisme regional dan multilateral dalam penanganan migrasi tidak teratur, termasuk melalui Bali Process. “Kemitraan strategis antara Indonesia dan Australia sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan regional yang kompleks dan multidimensi,” tambahnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam Duta Besar Rina P. Soemarno, Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam Marsda TNI Eko Dono Indarto, Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia Stephanie Foster, Duta Besar Australia Penny Williams, serta perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait. Pertemuan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kerjasama di bidang keamanan antara Indonesia dan Australia.
Sentimen: negatif (99.9%)