Sentimen
Positif (97%)
29 Jul 2024 : 19.08

KTT Asia Timur, Menlu Retno Marsudi Minta Hukum Internasional Diterapkan Konsisten

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

29 Jul 2024 : 19.08
KTT Asia Timur, Menlu Retno Marsudi Minta Hukum Internasional Diterapkan Konsisten

JAKARTA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menekankan bahwa diperlukan komitmen untuk menghormati hukum internasional secara konsisten. Hal itu disampaikannya dalam KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) ke-14 di Vientiane, Laos.

“Mari gunakan energi kita untuk hal-hal yang benar-benar diperlukan dunia saat ini. Kita harus walk the talk," kata Marsudi dalam keterangannya, Minggu (28/7/2024).

Baca Juga

Menlu Retno Marsudi Serukan Gencatan Senjata Gaza: Hentikan Kekejaman Ini

Menlu mengatakan dalam semua pertemuan bilateral, Indonesia telah angkat isu keadilan dan kemanusiaan untuk Palestina. Menlu ingin mengulangi lagi seruan ini dalam pertemuan EAS. 

“Ini bukan hanya mengenai Palestina, tapi mengenai keadilan dan kemanusiaan," katanya.

Baca Juga

Hamas dan Fatah Bersatu, Menlu Retno: Langkah Maju Persatuan Palestina

Menlu menyampaikan bahwa sesungguhnya kawasan Indo-Pasifik adalah pusat pertumbuhan global, saat ini dan juga di masa depan. Namun konflik-konflik di dunia, telah memperparah kondisi krisis global, yang menghalangi kita untuk dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.

“Dimana-mana, kita melihat tren “kekuatan besar menguasai yang lebih kecil' (hegemonic tendencies), yang seharusnya telah kita tinggalkan di masa lalu. Kita saksikan terjadinya peningkatan rivalitas, saling tidak percaya dan kemungkinan terjadinya miskalkulasi", katanya.

Baca Juga

Perbatasan Dikuasai Israel, Menlu Retno Marsudi Tak Bisa Masuk ke Palestina

Menurut dia, banyak negara anggota EAS telah melakukan berbagai upaya untuk bicara dengan Israel, dengan berbagai faksi di Palestina dengan satu tujuan, yaitu untuk mendorong gencatan senjata permanen dan segera di Gaza.

"Kita semua harus mencegah terus berlanjutnya upaya untuk mewujudkan solusi satu negara. Ide yang mengarah pada 'one state solution' harus dihapuskan," katanya.

Editor : Faieq Hidayat

Sentimen: positif (97%)