Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak, Pilkada 2017
Institusi: Indonesia Political Review
Partai Terkait
Tokoh Terkait
RK Dinilai Bukan Tandingan Anies Baswedan, Pengamat Sebut Siapa yang Ideal Jadi Lawan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Ridwan Kamil lebih cocok ditempatkan di Jawa Barat ketimbang ikut Pilkada DKI Jakarta.
Hematnya akan lebih berat untuk Ridwan Kamil mengikuti pemilihan Gubernur Jakarta lantaran ‘pasarnya’ bukan di wilayah tersebut.
Jika pun kukuh RK dicalonkan sebagai Cagub Jakarta, yang bersangkutan disebut harus bekerja lebih keras untuk memikat hati masyarakat.
"Peluangnya lebih besar di Jawa Barat kalau, misalnya, maju di Jakarta agak berat, kerja lebih keras lagi karena Ridwan Kamil lebih populer di Jawa Barat," kata Ujang.
Sebab diketahui, berdasarkan survei-survei yang beredar, tokoh yang menjadi "top of mind" bakal calon gubernur Jakarta diisi oleh Anies Baswedan (39,7 persen) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (23,8 persen).
Seandainya Golkar ingin mencalonkan kadernya di panggung pemilihan DKI Jakarta, Ujang menyarankan agar Jusuf Hamka yang menjadi kandidatnya.
Ujang Komarudin menilai Partai Golkar lebih cocok mengusung pengusaha jalan tol tersebut karena namanya sudah dikenal masyarakat.
“Jusuf Hamka punya popularitas yang tinggi, lalu aksesibilitas juga sangat oke karena bisa diterima oleh warga Jakarta,” ucap dia.
Meski elektabilitasnya belum teruji, Jusuf Hamka dinilai lebih ideal ketimbang Ridwan Kamil untuk menjadi lawan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Selama ini kan Jusuf Hamka belum masuk radar survei. Artinya belum bisa ditakar kekuatannya, sementara Anies Baswedan sudah diketahui kekuatan dari segi elektabilitas," katanya.
Anies Soal ElektabilitasnyaElektabilitasnya moncer di Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan beri tanggapan. Lembaga Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis hasil survei tingkat keterpilihan sejumlah kandidat dalam pemilihan kepala daerah.
Di DKI Jakarta, nama Anies Baswedan muncul sebagai kandidat favorit yang mengantongi elektabilitas terbanyak.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan Anies Baswedan unggul telak dengan skor 39,7 persen dalam simulasi top of mind (terbuka).
Terkait hal ini, Anies Baswedan memberi respons. Mantan Menteri Pendidikan itu membaca tingginya tingkat elektabilitas dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat.
Jika mengulas janji politiknya di Pilkada 2017, Anies mengusung misi yang salah satunya berambisi ingin menjadikan Jakarta kota maju dan sejahtera dengan terciptanya lapangan kerja, kestabilan, dan keterjangkauan bahan pokok.
Hal itulah menurut dia yang diduga membuat masyarakat menaruh harapan padanya.
"Jadi saya ketika melihat survei indikator itu saya melihat berarti kebutuhan rakyat Jakarta tentang lapangan pekerjaan, biaya hidup yang terjangkau itu yang harus menjadi prioritas kita," ujar Anies Baswedan.
Hematnya, seorang pemimpin yang dibutuhkan adalah dia yang dapat mengenal, memberi solusi, dan mengatasi permasalahan masyarakat di tempat pemilihan tersebut.
"Karena Pilkada ini adalah tentang menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat daerah itu dan harapannya apa yang kita kerjakan Insya Allah kita bisa teruskan di sini supaya biaya hidup terjangkau lapangan pekerjaan tersedia dan soal kesehatan pendidikan yang juga di situ cukup tinggi," katanya.
Oleh karena itu, alih-alih terlena dengan tingginya tingkat elektabilitas yang bisa meleset, Anies mengaku lebih memilih fokus merancang rencana untuk membantu menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
"Jadi apapun angka yang ada di survei itu perjalanan masih panjang. Jadi kita terus akan fokus pada persoalan-persoalan di masyarakat ," ucapnya.***
Sentimen: positif (100%)