Sentimen
Netral (96%)
28 Jul 2024 : 23.29
Informasi Tambahan

Kasus: Tragedi Kudatuli

Partai Terkait

Megawati di Peringatan Kudatuli: PDIP Partai Sah, Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan

29 Jul 2024 : 06.29 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Megawati di Peringatan Kudatuli: PDIP Partai Sah, Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan salam saat peringatan penyerbuan kantor PDI pada 27 Juli 1996 atau dikenal dengan peristiwa Kudatuli. Salam Megawati disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Adapun Megawati menyaksikan peringatan Kudatuli secara daring.

“Ibu Megawati Soekarnoputri menitipkan salam kepada saudara-saudara sekalian juga khususnya kepada Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124 yang mereka telah mengalami lahir batin bagaimana penderitaan itu terjadi, dan justru di dalam penderitaan itu mereka tidak pernah runtuh tetapi semangatnya justru berkobar-kobar,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.

“Mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh rekan-rekan semuanya yang hadir di sini dengan pembacaan puisi Wiji Thukul yang menggetarkan semangat, yang mengajarkan bahwa suara rakyat tidak bisa dibungkam, bahwa kebenaran tidak bisa ditaklukkan oleh kekuasaan yang otoriter,” ucapnya menambahkan.

Megawati lewat Hasto juga menyampaikan pesan bahwa PDIP adalah partai politik (parpol) sah yang memiliki kedudukan sama di mata hukum. Oleh sebab itu, PDIP tidak boleh diperlakukan sembarangan seakan-akan kader-kadernya bukan warga negara Indonesia.

“Karena itulah Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kita semua bahwa kita adalah partai yang sah dan kita juga warga negara yang sah yang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah kita, kita, dan kita tidak bisa diperlakukan sembarangan, seakan-akan kita bukan warga negara Indonesia, seakan-akan kita bukan pemilik republik ini saudara-saudara sekalian,” tutur Hasto.

Arti Penting Kudatuli

Hasto mengingatkan arti penting Kudatuli, bahwa jika suara rakyat dibungkam lewat kekuasaan yang otoriter, maka masih ada Megawati dan PDIP yang melawan di baris terdepan. Menurutnya, Megawati tidak pernah berhenti memperjuangkan konstitusi, demokrasi, dan kedaulatan rakyat.

“Karena itulah peristiwa Kudatuli mengajarkan kepada kita ketika suara rakyat mencoba dibungkam kembali, ketika kekuasaan otoriter mencoba dihadirkan kembali, tempat ini menjadi saksi, bayangkan namanya Ibu Megawati Soekarnoputri, tidak pernah berhenti di dalam memperjuangkan konstitusi, demokrasi dan kedaulatan rakyat itu sendiri,” tutur Hasto.

“Marilah dengan memperingati kudatuli ini kita terus turun ke bawah kita terus gelorakan semangat perjuangan ini sekaligus mengingatkan kalau yang namanya watak kekuasaan pada dasarnya kekuasaan itu muncul bukan melekat pada diri si aktor, kekuasaan itu pada dasarnya muncul dari suatu kekuatan kolektif rakyat, kekuatan ide dari rakyat yang mendambakan kemerdekaan yang sejati,” ujarnya menambahkan.***

Sentimen: netral (96.2%)