Utak-atik Skema Makan Siang Gratis, Orangtua hingga Swasta Bakal Ikut 'Hectic'?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Makan siang gratis untuk anak-anak sekolah hingga saat ini masih diuji coba. Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka menuturkan, pihaknya terus mencari skema yang tepat untuk memastikan program unggulan tersebut berjalan sukses.
Rencananya, pemerintah akan menggandeng UMKM untuk memasak makanan bergizi bagi siswa di sekolah.
Akan tetapi, saat meninjau uji coba makan siang gratis di Solo, Gibran menuturkan tak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan orang tua dalam menyediakan asupan pangan.
Yang jelas katanya, dana untuk makan siang gratis itu akan dititipkan pada pihak sekolah.
"Ini kan masih uji coba, akan kami coba skema lain," tuturnya saat meninjau uji coba makan bergizi gratis di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
"Besok bisa saja coba central kitchen. Bisa juga orang tua gotong-royong masak, anggaran kami serahkan ke sekolah," ujar dia.
Selanjutnya, terkait dengan program tersebut, dia mengaku terbuka jika ada pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi.
"Kesempatan siapapun untuk men-support program makan siang gratis pasti akan terbuka. Entah itu menyumbang menu tambahan, susu tambahan kami terbuka. Kami juga senang jika ada pihak swasta yang berpartisipasi," katanya.
Polemik Kemasan PlastikDalam kesempatan yang sama, Gibran juga turut menjawab keresahan masyarakat terkait penggunaan kemasan plastik.
Gibran menuturkan alasannya memakai kemasan plastik dalam uji coba lantaran memikirkan utilitas kemasan agar meminimalisir food waste saat anak tak bisa mengonsumsi makanan tersebut di sekolah.
"Kalau ada anak yang masih kenyang atau sarapan agak berat kan dengan kemasan begini bisa dibawa pulang. Kemarin ada yang bilang kok dari plastik, biar kalau makanan masih (sisa) bisa dibawa pulang," katanya.
Akan tetapi jika kekhawatiran akan dampak buruk bagi lingkungan dinilai dapat lebih mengganggu, makan hematnya bukan tidak mungkin kemasan makan siang gratis akan diganti dengan wadah yang lebih sustainable.
"Nanti kami tindak lanjuti lagi, yang jelas kemarin pertimbangan kalau tidak habis dibawa pulang, tetapi kalau sekiranya menimbulkan dampak negatif karena kemasan plastik akan kami uji coba dengan piring atau stray stainless," katanya.***
Sentimen: positif (99.9%)