Kabupaten Lebak jadi Proyek Percontohan Pemanfaatan Data Regsosek Lewat Aplikasi SEPAKAT
JPNN.com Jenis Media: Nasional
Kamis, 25 Juli 2024 – 18:42 WIB
Pemkab Lebak melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dan NDA terkait kolaborasi pemanfaatan data informasi daerah dalam SIPD-RI dan SEPAKAT, Rabu (24/7). Foto: Dokumentasi Humas Pemkab Lebak
jpnn.com, LEBAK - Kabupaten Lebak menjadi proyek percontohan pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) melalui aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Registrasi Sosial Ekonomi Terpadu (SEPAKAT).
Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengungkapkan aplikasi SEPAKAT sangat membantu pembangunan di daerah, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pengawasan dan evaluasi sehingga lebih tepat sasaran.
Menurutnya, validitas data menjadi hal yang krusial untuk memastikan program pemerintah yang berorientasi kepada layanan yang lebih inklusif.
Karena itu, dia menilai kolaborasi lintas kementerian dan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan target pembangunan prioritas.
"SEPAKAT menjadi solusi bagi Kabupaten Lebak untuk mengatasi tiga masalah krusial, yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting dan penanganan inflasi,” ujar Iwan dalam keterangannya yang diterima, Kamis (25/7).
Pj Bupati Iwan Kurniawan menyampaikan hal tersebut saat membuka Forum Kolaborasi Pemanfaatan Data Informasi Pembangunan Daerah dalam SIPD-RI dan SEPAKAT di Kabupaten Percontohan Lebak, Rabu (24/7).
Forum Kolaborasi Pemanfaatan Data Informasi Pembangunan Daerah dalam SIPD-RI dan SEPAKAT di Kabupaten Percontohan Lebak diselenggarakan bersama Kemendagri, Bappenas dan Pemkab Lebak, dengan dukungan dari SKALA, Program Kemitraan Australia-Indonesia.
Iwan menyampaikan pemanfaatan data Regsosek untuk intervensi pembangunan merupakan hal yang tepat.
Pemerintah Kabupaten Lebak akan memanfaatkan data Regsosek melalui aplikasi SEPAKAT untuk mengatasi tiga masalah krusial di daerah tersebut
-
Sentimen: positif (88.8%)