Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Malang, Cianjur, Kudus, Yogyakarta, Bantul
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Soal Kakek Nenek Ditemukan Meninggal di Rumah, Mengapa Menempatkan Lansia di Panti Jompo Jadi Perdebatan?
Kompas.com Jenis Media: Nasional
KOMPAS.com - Kematian pasangan suami istri Hans Tomasoa (83 tahun) dan Rita Tomasoa (73 tahun) di kediamannya di Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, heboh di media sosial setelah video viral yang memperlihatkan beberapa warga membuka paksa rumah tersebut karena curiga tak ada respons apa pun dari dalam dan tercium bau yang sangat menyengat.
Saat masuk ke kamar barulah ketahuan pasangan lansia itu tak lagi bernyawa dengan jasad nyaris membusuk.
Menurut pihak gereja yang mengutip pernyataan pihak RSUD Cileungsi, Hans dan Rita diperkirakan meninggal seminggu sebelum ditemukan. Tidak ditemukan luka akibat kekerasan atau lainnya.
Kejadian ini mengundang beragam tanggapan dari publik.
Baca juga: Kakek Nenek di Bogor Ditemukan Membusuk di Rumah, Anak Entah di Mana
Ada yang menyatakan keprihatinan, tapi ada juga yang berkomentar menyalahkan anak-anak mereka karena dianggap tak memedulikan orang tua serta dituduh tidak tahu cara membalas budi.
Warganet lain menilai kejadian ini semestinya bisa dihindari jika pasangan suami istri tersebut dititipkan ke panti jompo atau rumah lansia.
BBC News Indonesia sudah mencoba berulang kali mengontak anak Hans Tomasoa, namun tidak bisa dihubungi dan pesan singkat yang tidak dibalas.
Bagaimana kronologinya?Dalam video yang viral berdurasi 01:37 detik itu, tiga pria nampak mencongkel kunci pintu dengan linggis.
Pintu bercat putih yang sudah tampak kusam itu pun akhirnya terbuka.
Beberapa warga kemudian masuk sambil menutup hidup karena mencium bau busuk. Mereka lantas menuju sebuah kamar yang terbuka lebar.
Mulanya mereka seperti tak menyadari ada jasad manusia di dalamnya, dan mencoba menelusuri asal bau tersebut. Sampai beberapa waktu kemudian, seorang perempuan menangis.
Baca juga: 2 Hari Tak Pulang, Remaja di Malang Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah, Sang Ibu Mengira Anaknya Tidur
Si perekam video lantas mengarahkan kameranya pada dua jasad yang terlihat mulai menghitam dan mengering berbaring di atas kasur yang berantakan.
Pengurus Rukun Tetangga (RT) di Perumahan Citra Indah, Jonathan Tobing, menceritakan apa yang terjadi pada Jumat (12/07) pagi itu.
Kecurigaan ada yang tak beres dengan Opa Hans dan Oma Rita dimulai pada Kamis (11/07).
Beberapa warga mengadu kepada sekuriti kompleks bahwa mereka tak pernah melihat pasangan lansia itu keluar rumah sejak Senin (08/07).
"Laporan itu masuk Kamis sore atau malam, kemudian pengecekan di hari Jumat pagi diketok [pintu rumah] tidak ada respons, tidak ada jawaban. Sekuriti melaporkan kembali ke kami kondisinya seperti itu," ungkap Jonathan.
Baca juga: Guru Ngaji di Cianjur Ditemukan Meninggal di Toilet Masjid, Diduga Sudah 2 Hari
Rafik/BBC Indonesia Rumah Hans dan Rita Tomasoa, pasangan lansia yang ditemukan meninggal di dalam rumahnya.Karena tak mendapat petunjuk dari dalam rumah, pihak RT kemudian menghubungi sopir langganan Opa Hans untuk menanyakan keberadaannya.Sopir tersebut biasa mengantar pria sepuh itu untuk kontrol kesehatan dan mengambil dan pensiun.
Akan tetapi, si sopir menjawab tidak tahu dan sudah tidak berkontak sejak lama. Belakangan ketahuan ponsel milik Opa Hans sudah tidak aktif.
"Sudah tidak ada kontak sejak lama kata [si sopir], karena biasanya dia suka mengantar tiap awal bulan."
Pengurus RT lantas berinisiatif menghubungi anak bungsu Opa Hans dan Oma Rita. Kata Jonathan, "tak ada jawaban dari anak bungsu itu".
Baca juga: Mahasiswa Asal Papua Ditemukan Meninggal di Kamar Kosnya Bantul Yogyakarta
Sampai akhirnya mereka mengontak adik Opa Hans. Tapi rupanya adik Opa Hans tidak punya informasi apa pun.
"Kami lalu minta izin kalau sampai besok pagi tidak mendapatkan kabar keberadaan Opa dan Oma, kami minta izin membongkar paksa pintu rumah, supaya semuanya clear [jelas]."
Warga kemudian berupaya masuk rumah, pada Jumat (12/07) pagi, sebagaimana terekam dalam video yang viral di media sosial. Beberapa warga yakni pengurus RT dan sekuriti kompleks membuka paksa pintu rumah.
Jonathan berkata saat membuka paksa itu, orang-orang di sana samar-samar sudah mencium bau menyengat dari dalam.
"Dari sekuriti menginfokan ke saya, 'Pak izin kami mau eksekusi sekarang [buka paksa pintu] soalnya sudah ada bau dari dalam'. Ya sudah tapi saya bilang harus ada yang mendampingi," tuturnya.
"Setelah dibuka, seperti yang video beredar itu... saya bilang tutup semua akses jangan ada yang masuk."
"Baunya sangat menyengat."
Baca juga: Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor
Hans Tomasoa dan istrinya tinggal di Perumahan Citra Indah sejak 2017.
Hans Tomasoa diketahui oleh warga adalah dosen di salah satu sekolah pelayaran di daerah Jakarta Timur. Namun saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, mantan pelaut ini tak lagi mengajar. Kondisi fisiknya pun kian lemah.
Adapun Rita disebut warga sebagai mantan penyiar radio dan pensiunan pegawai negeri.
Di lingkungan kompleks, Hans Tomasoa dan istri cukup akrab dengan tetangga, kata Jonathan. Dari obrolan itu lah warga tahu keseharian pasangan lansia tersebut.
Sewaktu masih menjadi dosen, warga sekitar beberapa kali mengantarnya pergi mengajar.
Tapi sepanjang menetap di sana, Jonathan mengeklaim tidak pernah melihat melihat anak-anak kedua suami istri tersebut berkunjung.
Jonathan juga mengaku pernah menawarkan kepada Hans dan Rita agar masuk ke panti jompo atau rumah lansia milik dinas sosial. Hanya saja, klaim Jonathan, keduanya keberatan.
Baca juga: Pasien Panti Jompo di Jambi Ditemukan Meninggal Saat Hendak Kabur
Apa penyebab kematian kedua lansia itu? Rafik/BBC Indonesia Rumah pasangan lansia yang ditemukan tewas membusuk di dalam kamarnya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.Pendeta Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Cipeucang, Ezra Sudarsono, mengatakan kedua orang itu merupakan jemaatnya.Namun karena keterbatasan fisik, mereka hanya sesekali beribadah ke gereja.
Jika ada perayaan ibadah khusus, pengurus gereja yang datang ke rumah Hans dan Rita Tomasoa.
"Biasanya kalau gereja ada perjamuan kudus, yang sakit-sakit itu atau orang-orang tua yang tidak bisa ke gereja, dikunjungi," ujar Ezra Sudarsono kepada BBC News Indonesia.
"Seperti diketahui Oma Rita sudah tidak bisa berjalan, Opa masih bisa jalan... jadi opa dan oma sudah jarang bahkan hampir tidak pernah gereja."
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit
Pada Minggu (14/07) rencananya GPIB Cipeucang akan mengadakan ibadah perjamuan kudus.
Sentimen: negatif (100%)