PIKIRAN RAKYAT - Free Palestine Network (FPN) menegaskan, pertemuan oknum dari kalangan Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel Isaac Herzog menunjukkan sikap yang sangat tidak simpatik. Mereka dinilai tidak berempati dengan rakyat Palestina yang menderita akibat genosida Israel.

Sebanyak 46.848 warga Palestina pun telah gugur di mana 15.813 di antaranya anak-anak dan 10.292 perempuan. Hal itu merujuk pada data Euro-Med Human Right Monitor per 280 hari genosida Israel di Palestina (7 Oktober 2023 s.d. 12 Juli 2024. Sedangkan 88.127 orang terluka, 1.750.000 telantar dan 3.120 hilang/ditangkap. Sementara itu, 507 orang tenaga kesehatan tewas dan 670 orang cedera. 381 fasilitas kesehatan hancur, di antaranya 32 rumah sakit, 110 klinik, dan 239 ambulan.

Israel juga menghabisi 152 orang jurnalis dan menghancurkan 182 kantor media. Pertahanan sipil tak luput jadi korban, 71 orang di antara mereka gugur dan 205 orang cedera. Sudah 153.750 rumah warga juga yang hancur total dan 321.000 hancur sebagian. Israel juga menghancurkan 476 sekolah, 700 masjid, 3 gereja, 203 heritage, dan 2.620 fasilitas industri.

"Sebagai bangsa yang pernah menginspirasi puluhan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk merdeka dari penjajah kolonial, mendukung kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah yang harus kita tunaikan," kata Furqan AMC, Sekjen FPN dalam keterangan tertulis lembaga itu, Kamis, 18 Juli 2024. FPN juga mengutip pernyataan Bung Karno terkait dengan Palestina.

"Belum lengkap kemerdekaan Indonesia jika Palestina belum merdeka."

FPN juga memandang perlu bersikap terhadap perkembangan yang terjadi. Pertama, meminta semua pihak memutus hubungan dalam bentuk apa pun dengan rezim kolonial apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjajahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kedua, meminta semua pihak mewaspadai setiap agenda lobi dan propaganda Israel yang berusaha mempengaruhi dan memecah belah umat guna menggerus dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Ketiga, menyerukan kepada semua pihak membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Dengan demikian, setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel. Keempat, menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia mengintensifkan gerakan BSD (boikot, sanksi, divestasi) dan blockout.***