Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok, Pancoran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Babai Suhaimi
DPRD Depok Curigai Guru hingga Panitia PPDB Terlibat Manipulasi Rapor
Okezone.com Jenis Media: Nasional
DEPOK - Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi mencurigai keterlibatan orangtua, guru dan panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah SMA Negeri dalam kasus skandal manipulasi nilai rapor.
Diketahui, sebanyak 51 siswa lulusan SMPN 19 Depok dianulir kepesertaan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 dari delapan SMA Negeri setelah terbukti melakukan manipulasi nilai rapor hingga naik 20 persen.
"Ya tentu saya sangat prihatin dengan hal ini terkait adanya mark up atau manipulasi nilai agar anak-anak tersebut bisa diterima di SMA Negeri, tetapi perlu dikaji secara mendalam hal ini mungkin tidak berdiri sendiri artinya bahwa bisa jadi barangkali ada rangkaian keterkaitan antara orangtua, guru dan bisa jadi dengan panitia (PPDB) dimana sekolah yang mana mereka akan tuju," kata Babai saat dikonfirmasi, Jumat (19/7/2024).
Babai mengaku akan mendalami permasalahan ini. Ia menilai skandal manipulasi nilai rapor di dunia pendidikan tidak perlu terjadi.
"Saya sebagai Anggota DPRD Kota Depok akan mendalami persoalan ini apa ya kan motivasinya sehingga hal ini harus terjadi yang seharusnya tidak perlu dilakukan ya kan di dalam dunia pendidikan tindakan tindakan manipulasi seperti ini," ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu akan mendalami dugaan adanya praktik gratifikasi atau suap dalam skandal manipulasi nilai rapor antara guru, orangtua dan panitia PPDB.
"Ya ini yang sedang saya dalami sebagai dugaan saja, sebab tidak mungkin guru melakukan inisiatif seperti itu ya kan untuk apa? bahkan guru tentu ingin mendapatkan seharusnya guru mendapatkan sesuatu yang lebih murni dari nilai-nilai murni dari anak didiknya," ujarnya.
"Nah, makanya yang kedua diduga adanya keterlibatan orangtua mungkin siapa sih orangtua yang tak ingin anaknya masuk SMA Negeri ditambah favorit misalnya ya kan. Ketiga dugaan saja panitia di PPDB tingkat SMA perlu juga dilakukan kajian atau investigasi tentu bagi panitia juga bisa menilai apakah sebanyak itu contoh misalkan dari SMPN 19 yang diterima di SMAN 1 Depok sebanyak 21 siswa kalau tidak salah, pertanyaannya apakah panitia tidak mencurigai kok sebanyak ini siswa yang berprestasi kan kayak gitu dengan nilai yang cukup tinggi. Seharusnya panitia juga ada semacam uji petik atau cross check terhadap nilai itu sendiri ini kan tidak," tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok, Sutarno mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring ke seluruh sekolah baik jenjang SD hingga SMP buntut kasus manipulasi nilai rapor yang mengakibatkan 51 calon peserta didik (CPD) dianulir dari PPDB 2024 jalur prestasi rapor.
"Kita monitoring supaya jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan lagi, bahkan Kalau kami tidak hanya SMP saja SD juga harus kita lakukan supaya lebih baik," kata Sutarno kepada wartawan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Rabu 17 Juli 2024.
"Jelas dong kita sosialisasikan tingkatkan pembinaan jangan sampai hal yang sudah terjadi terulang ke yang lain. Ini sebagai bahan evaluasi bagi kami, kita ambil positifnya nih bagaimana ke depan lebih baik dan apa yang harus dilakukan kepada SMP-SMP yang lain 33 + 1 artinya 33 kita kasih pembinaan yang satupun kita intensifkan dilakukan pembinaan. Supaya lebih bagus jangan sampai terulang dan yang belum jangan coba-coba yuk kita ikutin teori-teori yang kira-kira di aturan dari aturan Kementerian," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 19 Depok, Nenden Eveline Agustina mengakui ada kesalahan tersebut dan siap menerima konsekuensinya. Ia menegaskan akan bertanggungjawab terhadap 51 peserta didik yang dianulir untuk sekolah di swasta.
"Jadi memang dari proses yang kami jalani kami akui ada kesalahan dan kami sudah siap dengan konsekuensinya bersama Dinas Pendidikan," ujar Nenden saat ditemui di SMPN 19 Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa 16 Juli 2024.
"Yang jelas kami bersama Dinas Pendidikan bertanggungjawab untuk 51 peserta didik kami yang dianulir ini kami pastikan nanti bersekolah, tapi di sekolah swasta mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan," tambahnya.
Berikut daftar SMAN yang menerima 51 CPD tersebut lewat jalur prestasi nilai rapor;
1. SMAN 1 sebanyak 21 CPD.
2. SMAN 2 sebanyak 2 CPD.
3. SMAN 3 sebanyak 5 CPD.
4. SMAN 4 sebanyak 1 CPD.
5. SMAN 5 sebanyak 4 CPD.
6. SMAN 6 sebanyak 9 CPD.
7. SMAN 12 sebanyak 5 CPD.
8. SMAN 14 sebanyak 4 CPD.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnyaFollow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
FollowSentimen: negatif (97%)