LONDON, iNews.id - Kunjungan Raja Charles III (76) dan Ratu Camilla (75) di Jersey, Senin (15/7/2024), tiba-tiba dipercepat. Pasangan monarki Inggris itu dilarikan keluar lokasi acara oleh pengawal terkait alasan keamanan.

Insiden itu terjadi 2 hari setelah mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak saat kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania. Peristiwa yang mengejutkan dunia itu menjadi perhatian luas terkait pengamanan para pemimpin.

Baca Juga

Potret Raja Charles dan Ratu Camilla Hadiri Peringatan 80 Tahun D-Day

Charles dan Camilla sedang melakukan tur 2 hari di Jersey, Kepulauan Channel, saat tiba-tiba tim pengamanan memutuskan untuk membawa pasangan itu pergi.

Dilaporkan The New York Post, Charles dan Camilla sedang berbincang dengan pemilik bisnis setempat saat tiba-tiba diantar ke hotel Pomme d'Or dekat dengan lokasi oleh para personel keamanan.

Baca Juga

Uang Kertas Bergambar Raja Charles III Mulai Beredar di Inggris Hari Ini

Saksi mata melaporkan, seorang pengawal memberi kode atau isyarat kepada anggota tim lainnya bahwa Charles dan Camilla harus segera dibawa meninggalkan lokasi.

Matt Taylor, pemilik Jersey Sea Salt, mengatakan dirinya sedang berbicara dengan Raja Charles, namun tiba-tiba dihentikan pertugas.

Baca Juga

Raja Charles Kembali Jalankan Tugas Publik Setelah Divonis Kanker

“Dia berhenti di kios dan mengatakan 'Oh, garam laut'. Saya mengatakan kepadanya, 'Mari kita mengobrol, Sir.' Kemudian petugas keamanan muncul mendatangi saya sambil mengatakan, 'Dia harus pergi, sekarang',” kata Taylor, kepada Telegraph.

Taylor melanjutkan, Raja Charles tidak terlihat panik saat itu.

"Sayang sekali, dia (Charles) berhenti mengobrol dengan kami atas kemauan sendiri,” tuturnya.

Setelah itu Taylor memahami ada tindakan pencegahan yang diambil setelah personel pengamanan Raja dan Ratu mendeteksi ancaman yang cukup mengkhawatirkan.

Namun proses itu dilakukan sangat halus, sehingga banyak warga yang tak menyadari ada protokol keamanan yang dijalankan.

Belum diketahui sumber ancaman tersebut, namun spekulasi mengarah pada munculnya drone tak dikenal di lokasi.

Sejauh ini belum komentar dari Istana Buckingham terkait insiden itu.

Editor : Anton Suhartono