Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: New York
Kasus: pembunuhan, penembakan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Iran Bantah Ingin Bunuh Donald Trump untuk Balas Kematian Jenderal Soleimani
iNews.id Jenis Media: Nasional
NEW YORK, iNews.id - Iran membantah tuduhan pemerintah Amerika Serikat (AS) soal rencana pembunuhan mantan presiden Donald Trump. Informasi intelijen menyebutkan, ancaman terhadap Trump meningkat sejak beberapa pekan sebelum penembakan pada 13 Juli.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan, ancaman itu muncul dari keinginan Iran membalas dendam atas pembunuhan seorang jenderal Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Qassem Soleimani.
Baca Juga
Intelijen AS Ungkap Iran Berencana Bunuh Donald Trump Sebelum Penembakan
"Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri sebagai prioritas tertinggi,” ujarnya.
Misi Iran di PBB New York membantah tuduhan itu. Pihaknya memang dendam dengan Trump karena memerintahkan pembunuhan terhadap perwira tinggi Garda Revolusi Iran itu, namun menempuh jalur hukum.
Baca Juga
Penembakan Donald Trump, Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle Bantah Mundur
"Dari sudut pandang Republik Islam Iran, Trump adalah penjahat yang harus diadili dan dihukum di pengadilan karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani. Iran telah memilih jalur hukum untuk membawanya ke pengadilan," bunyi pernyataan misi Iran.
Senada dengan itu, Penjabat Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri Kani mengatakan, pihaknya akan menuntut pertanggungjawaban Trump melalui pengadilan internasional.
Baca Juga
Polisi Pergoki Thomas Crooks Hendak Tembak Trump, tapi Gagal Hentikan
“Melalui sistem dan mekanisme hukum internasional, Republik Islam Iran pasti makan menindaklanjuti masalah pembunuhan Jenderal Soleimani,” kata Kani.
Gedung Putih enggan mengomentari soal rencana pembunuhan Trump oleh Iran. Namun terkait penembakan Trump pada Sabtu pekan lalu, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku, Thomas Matthew Crooks (20), beraksi seorang diri. Tak ada indikasi dia menjalankan aksinya atas perintah dari pihak asing maupun di dalam negeri.
Militer AS, atas perintah langsung dari Trump, membunuh Soleimani, komandan pasukan elite Quds Garda Revolusi dalam serangan drone di bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. AS menuduh Soleimani terlibat dalam perencanaan serangan Kedubes AS di Baghdad pada 31 Desember 2019.
Pada Maret lalu, Kepala Komando Utara AS Gregory Guillot mengatakan Iran ingin membalas pembunuhan tersebut, mungkin dilakukan dengan menargetkan pejabat dan mantan pejabat AS.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (100%)