Sentimen
Positif (64%)
16 Jul 2024 : 11.08
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Sudirman Said Daftar Capim KPK, Eks Penyidik: Persaingan Semakin Ketat

16 Jul 2024 : 11.08 Views 1

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Sudirman Said Daftar Capim KPK, Eks Penyidik: Persaingan Semakin Ketat

JAKARTA - Eks Menteri ESDM, Sudirman Said, yang ikut daftar calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai memperketat persaingan. Hal itu sebagaimana disampaikan eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap.

"Adanya tokoh nasional seperti Sudirman Said akan semakin memeriahkan konstelasi capim KPK sebab persaingan akan semakin ketat, sehingga capim yang ikut bukan dia lagi dia lagi atau sosok yang belum dikenal publik," kata Yudi kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).

Sudirman Said, kata Yudi, bukan orang baru dalam upaya pemberantasan korupsi di tanah air. Menurutnya, Said pernah turut membongkar kasus korupsi.

"Background Sudirman Said yang pernah menjadi menteri dan aktivis antikorupsi akan menambah pengalaman ketika nanti menjawab pertanyaan pertanyaan tentang korupsi dalam seleksi capim KPK, belum lagi punya nilai tambah ketika membongkar kasus papa minta saham," ujarnya.

Sebelumnya, Sudirman Said menyatakan telah mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pun menyatakan sudah mengupload dokumen yang dibutuhkan.

"Siang tadi saya sudah upload dokumen-dokumen pendaftaran secara online dan dinyatakan lengkap," kata Sudirman saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin 15 Juli 2024.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia menyebutkan, semenjak sekolah dirinya merasa diurus negara hingga kuliah mendapatkan beasiswa. Jika nanti dipercaya, Sudirman menyebutkan pengabdiannya itu sebagai pembayaran utang.

"Bila Tuhan membuka jalan bagi pengabdian saya di KPK, semoga bisa menjadi bagian dari membayar “utang” pada rakyat, yang sesungguhnya tak akan pernah lunas," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Sentimen: positif (64%)