Dua Korban Longsor Tambang Gorontalo Berhasil Diidentifikasi
Medcom.id Jenis Media: News
Gorontalo: Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri bersama Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri dan Polda Gorontalo berhasil mengidentifikasi dua dari tiga jenazah korban longsor di tambang emas rakyat di Kabupaten Bone Bolango. Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, menyatakan tim di tempat kejadian perkara (TKP) telah berhasil mengumpulkan tiga kantong jenazah korban longsor. "Berkat kerja keras tim di TKP, kami menemukan tiga jenazah, dua orang utuh dan satu lainnya ditemukan bagian tubuh bawah," kata Nyoman saat konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo, Jumat malam, 13 Juli 2024. Nyoman menjelaskan tim dari Mabes Polri yang terdiri atas ahli DNA, gigi, forensik, dan sidik jari, bekerja sama untuk mengidentifikasi ketiga jenazah tersebut. Hingga saat ini, total korban meninggal yang telah diterima mencapai 26 orang. Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, menjelaskan pemeriksaan terhadap tiga kantong jenazah telah selesai dilakukan. Satu berjenis kelamin perempuan utuh, satu berjenis kelamin laki-laki utuh, dan satu lagi bagian tubuh bawah berjenis kelamin laki-laki. Setelah dilakukan pencocokan dengan data laporan orang hilang, jenazah pertama teridentifikasi adalah Almarhumah Selmiayati Pou, warga Bongoime, Tilongkabila, Bone Bolango. Jenazah kedua adalah Almarhum Mohamad Akuba, warga Dusun Utara, Desa Maleo, Paguat, Kabupaten Pohuwato. "Sedangkan satu jenazah laki-laki bagian tubuh bawah belum teridentifikasi," jelas Fauzi. Ia mengatakan tantangan yang dihadapi tim identifikasi di lapangan sangat besar, mengingat kondisi jenazah yang tidak utuh dan medan yang sulit dijangkau. Namun, dedikasi dan kerja keras tim berhasil membawa hasil yang signifikan dalam mengidentifikasi korban longsor. Sementara Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro, mengatakan dalam peristiwa itu total 26 korban meninggal yang telah diterima, 25 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Satu jenazah laki-laki masih belum proses identifikasi, dan upaya identifikasi terus dilakukan oleh tim DVI dan Inafis. "Kerja keras dan sinergi antara berbagai divisi di Mabes Polri dan Polda Gorontalo menjadi kunci keberhasilan dalam proses identifikasi ini, memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga korban di tengah duka yang mendalam," kata dia.
Gorontalo: Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri bersama Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri dan Polda Gorontalo berhasil mengidentifikasi dua dari tiga jenazah korban longsor di tambang emas rakyat di Kabupaten Bone Bolango.Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, menyatakan tim di tempat kejadian perkara (TKP) telah berhasil mengumpulkan tiga kantong jenazah korban longsor.
"Berkat kerja keras tim di TKP, kami menemukan tiga jenazah, dua orang utuh dan satu lainnya ditemukan bagian tubuh bawah," kata Nyoman saat konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo, Jumat malam, 13 Juli 2024.
Nyoman menjelaskan tim dari Mabes Polri yang terdiri atas ahli DNA, gigi, forensik, dan sidik jari, bekerja sama untuk mengidentifikasi ketiga jenazah tersebut. Hingga saat ini, total korban meninggal yang telah diterima mencapai 26 orang.
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, menjelaskan pemeriksaan terhadap tiga kantong jenazah telah selesai dilakukan.
Satu berjenis kelamin perempuan utuh, satu berjenis kelamin laki-laki utuh, dan satu lagi bagian tubuh bawah berjenis kelamin laki-laki.
Setelah dilakukan pencocokan dengan data laporan orang hilang, jenazah pertama teridentifikasi adalah Almarhumah Selmiayati Pou, warga Bongoime, Tilongkabila, Bone Bolango. Jenazah kedua adalah Almarhum Mohamad Akuba, warga Dusun Utara, Desa Maleo, Paguat, Kabupaten Pohuwato.
"Sedangkan satu jenazah laki-laki bagian tubuh bawah belum teridentifikasi," jelas Fauzi.
Ia mengatakan tantangan yang dihadapi tim identifikasi di lapangan sangat besar, mengingat kondisi jenazah yang tidak utuh dan medan yang sulit dijangkau. Namun, dedikasi dan kerja keras tim berhasil membawa hasil yang signifikan dalam mengidentifikasi korban longsor.
Sementara Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro, mengatakan dalam peristiwa itu total 26 korban meninggal yang telah diterima, 25 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Satu jenazah laki-laki masih belum proses identifikasi, dan upaya identifikasi terus dilakukan oleh tim DVI dan Inafis.
"Kerja keras dan sinergi antara berbagai divisi di Mabes Polri dan Polda Gorontalo menjadi kunci keberhasilan dalam proses identifikasi ini, memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga korban di tengah duka yang mendalam," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
Sentimen: negatif (99.6%)