Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Grogol, Petamburan
Kasus: serangan siber
Tokoh Terkait
Sindikat Judi Online Bobol 855 Situs Pemerintah dan Pendidikan, Disewakan ke Bandar di Kamboja: Cuan Rp20 Juta
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Polisi menggerebek markas judi online di sebuah apartemen di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, serta meringkus tujuh orang terduga pelaku pada Kamis 4 Juli 2024.
"Total tujuh orang sudah berhasil kita amankan," ucap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi di Jakarta pada Rabu 10 Juli 2024.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan bahwa penggerebekan itu berawal dari adanya laporan masyarakat mengenai dugaan judi "online" di salah satu unit apartemen di lokasi kejadian.
"Dari hasil penyelidikan bahwa benar didapatkan adanya kegiatan usaha perjudian 'online' yang dioperasikan oleh enam orang pelaku dengan inisial FAF (26), AE (39), YGP (20), FH (21), GF (21) dan FAP (19)," tuturnya.
Pihak Kepolisian pun melakukan pengembangan dan mengamankan satu orang lainnya, yakni pria berinisial MHP (41) yang merupakan pemilik rekening penampung uang hasil kejahatan.
Bobol Ratusan Situs PemerintahSindikat judi online yang digerebek di sebuah apartemen di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, telah meretas 855 situs pemerintah dan lembaga pendidikan. Peretasan itu dilakukan dengan "defacing", yakni menambah atau menggunakan subdomain laman (website) yang diretas.
Sehingga, situs-situs tersebut bisa disewakan kepada bandar-bandar judi online di Kamboja. Adapun situs yang diretas sebagian besar merupakan situs-situs pemerintah daerah dan lembaga pendidikan yang memiliki sistem keamanan yang lemah.
"Berdasarkan pengakuan para pelaku ini, ada kurang lebih sekitar 855 laman yang berhasil diretas oleh para pelaku dan dilakukan tindakan defacing'," kata M Syahduddi di Jakarta pada Jumat 12 Juli 2024.
Perinciannya, yakni 500 laman milik instansi pemerintah daerah, dengan "uniform resource locator" (URL) go.id dan 355 laman dengan URL ac.id. Kemudian, untuk mengoptimasi kualitas tampilan situs yang sudah diretas, para pelaku melakukan "search engine optimization" (SEO).
"Sehingga dengan dilakukan SEO ini diharapkan (oleh pelaku) tampilan website tersebut muncul di halaman pertama mesin pencari Google," ujar M Syahduddi.
Dengan begitu, ketika situs yang sudah diretas itu muncul pada halaman pertama Google, sering muncul pada pencarian Google pemain judi online.
"Ketika itu sudah berhasil dilakukan, maka para pelaku ini tinggal menyewakan alamat situs tersebut kepada para (bandar) pemain judi 'online' yang ada di negara Kamboja," tutur M Syahduddi.
Cuan Sampai Rp20 JutaDari hasil penyewaan situs tersebut, sindikat judi online bisa mendapatkan mulai Rp3 juta sampai dengan Rp20 juta setiap harinya untuk satu situs. Dari hasil penyewaan tersebut, nilainya bervariasi, tergantung dari pada seberapa banyak situs tersebut dikunjungi ataupun dimainkan oleh para pemain judi online.
"Kisarannya antara Rp3 juta sampai Rp 20 juta per harinya per situs yang disewakan," ucap M Syahduddi.
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, jumlah perputaran uang yang ditemukan pada beberapa rekening di Kamboja sebesar Rp170 miliar.
Terhadap para pelaku, penyidik menjerat dengan pasal 45 ayat 3 juncto pasal 27 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 303 KUHP tentang perjudian, dengan ancaman hukuman pidana maksimal 10 tahun penjara.
Situs Pemerintah Gampang DibobolSerangan virus ransomware lockbit 3.0 terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuat publik heboh belakangan ini. Apalagi, serangan tersebut berdampak pada terhambatnya berbagai layanan pemerintah dan keamanan data jadi dipertanyakan.
Tak hanya itu, hacker serangan ransomware juga meminta tebusan sebesar Rp131 miliar kepada Pemerintah Indonesia. Atas insiden itu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun dibawa-bawa.
DPR sempat menyayangkan BSSN yang hanya memprediksi adanya serangan, padahal seharusnya juga bertugas untuk melindungi keamanan siber negara. Publik juga mendesak Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatannya. Bahkan, muncul petisi terkait hal itu.
Di tengah riuhnya persoalan PDNS 2, muncul kembali video pernyataan seorang Ethical Hacker yang menyebut bahwa situs milik pemerintah merupakan situs yang paling mudah diretas.
Video yang beredar tersebut merupakan potongan video dari akun YouTube NOICE, yang sudah diunggah pada 13 September 2022.
“Sampai sekarang itu yang paling gampang dimasuki itu (situs) pemerintah punya. Situs pemerintah itu bahkan sampai sekarang jadi mainan. Jadi anak-anak yang baru belajar itu tes skill-nya di sana,” kata Ethical Hacker, Teguh, dikutip pada Selasa, 2 Juli 2024.
Saat itu, ia sempat menyinggung soal serangan siber yang dialami BSSN.
“Bayangin, BSSN situsnya diretas sama orang Brazil, kan konyol. Badannya aja yang bertanggung jawab untuk ngurus keamanan aja kena. Jadi ya selucu itu,” ujarnya.***
Sentimen: negatif (99.4%)