Menteri PUPR sekaligus pelaksana tugas Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono akhirnya angkat bicara terkait progres pembangunan IKN.

Baru-baru ini, Basuki Hadimuljono mengakui bahwa pembangunan IKN mengalami keterlambatan.

Presiden Jokowi sebelumnya menunda rencananya untuk berkantor di IKN.

Jokowi mengungkapkan alasan dirinya menunda untuk berkantor di IKN lantaran sejumlah infrastruktur dasar seperti air dan listrik belum siap.

"Airnya udah siap belum? Listriknya udah siap belum?," kata Jokowi seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube MetroTV News Jumat, 12 Juli 2024.

Jokowi juga menuturkan dirinya telah menerima laporan progres pembangunan IKN dari Kementerian PUPR.

Dalam laporan progres tersebut kata Jokowi, pihak PUPR mengungkapkan bahwa air bersih dan listrik belum dapat dialiri ke Istana Presiden di IKN.

Dirinya mengakui tak ingin memaksakan percepatan pemindahan tersebut.

"Sudah (mendapatkan laporan dari PUPR red.) tapi belum (selesai red.)," ujarnya.

"Kita tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum memang jangan dipaksakan," lanjutnya.

Sementara itu baru-baru ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan satu kendala yang menjadi penyebab pembangunan IKN termasuk Istana Presiden terlambat.

Adapun kendala yang dimaksud yakni hujan.

"Masalahnya di sana hanya satu, hujan," ungkap Basuki.

Basuki menjelaskan pada Bulan Juni 2024 lalu di seluruh area proyek IKN, hanya mengalami delapan hari cuaca cerah.

Bahkan, dirinya mengungkapkan untuk proses pengaspalan jalan harus menggunakan tenda.

"Kalo Bulan kemaren dari 30 hari itu cuman delapan hari yang terang, selebihnya hujan," ucapnya.

"Sekarang kita ngaspal pun kita pake tenda," sambungnya.

Sedangkan menjelang persiapan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus nanti, pihaknya akan menghentikan sejumlah pelaksanaan pekerjaan konstruksi di IKN.

"Yang untuk outdoor, kita hentikan," tuturnya.(*)

Foto: Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita IKN. (Instagram/ @Basukihadimuljono)