Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Moskow, Ankara
Tokoh Terkait
Erdogan Sebut Kemungkinan Perang Rusia dan NATO Mengkhawatirkan
iNews.id Jenis Media: Nasional
WASHINGTON DC, iNews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan kekhawatirannya akan kemungkinan konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO. Komentarnya itu muncul ketika para pemimpin NATO berkumpul di Washington, DC, AS untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi.
“Kemungkinan konflik langsung antara NATO dan Rusia tidak diragukan lagi, mengkhawatirkan! Setiap langkah yang dapat mengarah pada akibat seperti ini harus dihindari dengan penuh kesadaran,” kata Erdogan di Washington DC, seperti dikutip Anadolu pada Kamis (11/7/2024).
Baca Juga
Kerahkan Rudal Jarak Jauh di Eropa, AS di Ambang Perang dengan Rusia?
Sehari sebelumnya, sejumlah anggota NATO mengumumkan bahwa mereka telah mulai mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina. Pada saat yang sama, mereka juga menjanjikan kepada Kiev keanggotaan dalam aliansi militer tersebut.
Menjelang KTT Washington, Rusia dilaporkan menembakkan rentetan rudal ke Ukraina, termasuk di Kiev. Serangan itu menewaskan puluhan orang dan menyebabkan rumah sakit anak di ibu kota Ukraina rusak parah.
Baca Juga
Panas! Amerika Kerahkan Rudal Jarak Jauh di Jerman, Rusia Terancam dan Tak Akan Tinggal Diam
Sementara Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, NATO telah terlibat penuh dalam konflik Ukraina. Karenanya, setiap tindakan dari aliansi itu serta pernyataan dari para pemimpin mereka terkait peningkatan konflik di Ukraina, akan dicatat Moskow.
Sebagai anggota NATO, Turki berupaya menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan Ukraina, dua negara tetangganya di Laut Hitam. Hal itu secara konsisten dilakukan Ankara sejak dimulainya agresi militer besar-besaran Moskow di Ukraina.
Baca Juga
Deklarasi KTT NATO: Rusia Tetap Ancaman, Semua Negara Jangan Beri Bantuan Apa pun ke Moskow
Turki telah mengirimkan drone tempur ke Ukraina. Namun pada saat yang sama, negeri bulan sabit itu juga menghindari sanksi Barat terhadap Moskow.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: negatif (87.7%)