Sentimen
Positif (100%)
13 Jul 2024 : 02.56
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Erick Thohir Berkilah Soal Pembatasan BBM Bersubsidi, Said Didu: Karena Sudah 41 Persen Pendapatan untuk Bayar Utang

13 Jul 2024 : 02.56 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Erick Thohir Berkilah Soal Pembatasan BBM Bersubsidi, Said Didu: Karena Sudah 41 Persen Pendapatan untuk Bayar Utang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Said Didu memberikan komentarnya terhadap komentar Menteri BUMN Erick Thohir soal pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

Seperti diketahui, Erick Thohir menyebut bahwa sisa dana pembatasan BBM bersubsidi bisa dialokasikan ke program asupan gizi ibu dan anak.

"Sisa dana?," cetus Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (11/7/2024).

Dibeberkan mantan Sekretaris BUMN ini, terdapat dua masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini.

"Pemerintah tidak mampu lagi memberikan subsidi karena sudah 41 persen pendapatan untuk bayar utang - 2014 hanya 19 persen," Said Didu menuturkan.

Blak-blakan, Said Didu mengungkap, dulu ada Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu atau Posyandu, di dalamnya terdapat kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.

"Posyandu dengan susu dan makanan gratis padahal semua BBM disubsidi karena dana tidak habis untuk bayar utang," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang berupaya menyalurkan subsidi BBM dengan tepat sasaran, yakni hanya untuk masyarakat kurang mampu, bukan untuk orang kaya.

Hal ini terkait dengan rencana pemerintah, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024.

Erick Thohir menjelaskan bahwa pihaknya tengah menantikan selesainya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 mengenai Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Ia berharap revisi Perpres yang mengatur pembatasan pembelian BBM bersubsidi ini dapat segera diselesaikan.

Menurut Erick, Kementerian BUMN, yang mengawasi PT Pertamina (Persero), mendukung penuh inisiatif pemerintah yang melibatkan berbagai kementerian dalam menyalurkan subsidi BBM dengan lebih tepat.

Erick menekankan bahwa dana yang dihemat dari pembatasan pembelian BBM bersubsidi bisa dialokasikan untuk program pemerintah lainnya, seperti pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Erick juga mengungkapkan bahwa pemerintah seharusnya tidak mendidik masyarakat untuk bersikap konsumtif.

Sebaliknya, dana hasil penghematan dari penyaluran subsidi yang tepat sasaran dapat digunakan untuk program pemberian asupan gizi yang cukup, guna mendukung kecerdasan generasi mendatang.

Erick menambahkan bahwa dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta memperbaiki program pendidikan.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (100%)