Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Riyadh, Budapest
Dukung Kekayaan Intelektual Produk Lokal, Indonesia Dorong Kontribusi Aktif di WIPO
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung program kerja World Intellectual Property Organization (WIPO) dan berkontribusi aktif dalam berbagai inisiatif global terkait Kekayaan Intelektual (KI). Hal ini disampaikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly, pada Pembukaan Sesi ke-65 Sidang Majelis Umum WIPO di Jenewa, Selasa, 9 Juli 2024.
"Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar, termasuk pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy serta berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan terkait industri kreatif, merek, desain, dan UKM," ujar Yasonna dalam siaran pers Kemenkumham.
Indonesia juga menekankan pentingnya menyukseskan konferensi diplomatik tentang Traktat Hukum Desain (Design Law Treaty) yang akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi pada November tahun ini. Isu-isu kontemporer seperti teknologi digital dan kecerdasan buatan akan menjadi topik pembahasan dalam forum tersebut, mengingat peran penting kekayaan intelektual dalam mendorong inovasi di bidang ini.
"Oleh karena itu, Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam membentuk kerangka kerja kekayaan intelektual di kancah internasional yang mampu menjembatani kesenjangan digital dan responsif terhadap kemajuan teknologi serta kebutuhan masyarakat luas," tutur Yasonna.
Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam pemanfaatan kekayaan intelektual sebagai alat untuk memajukan perekonomian, Indonesia bersama negara-negara anggota ASEAN mengadakan pameran produk-produk hasil kreasi dan inovasi dari setiap negara sepanjang kegiatan Sidang Majelis Umum WIPO. Dalam acara tersebut, turut pula digelar seminar mengenai Merek Kolektif dalam Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 16 Juli 2024.
"Kita membawa 135 produk indikasi geografis Indonesia untuk dipamerkan. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengeksplorasi potensi produk Indonesia di mancanegara," ujar Yasonna.
Pada 8 Juli 2024, Indonesia dan WIPO telah menandatangani WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge (GRATK). Traktat ini bertujuan meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait.
"Dengan penandatanganan traktat ini, diharapkan dapat mencegah kekeliruan pemberian paten untuk penemuan yang tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait," jelas Yasonna.
Yasonna menyatakan bahwa Indonesia akan mempercepat proses ratifikasi traktat sesuai dengan prosedur internal, berharap negara-negara lain juga segera melakukan ratifikasi agar dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut.
Lebih lanjut, Yasonna menyebutkan bahwa Indonesia sedang dalam proses mendaftarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional, dalam hal ini Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai salah satu International Depositary Authority (IDA) berdasarkan Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure.
"Inisiatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik global," ucap Yasonna.
Indonesia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan 135 produk indikasi geografis lokal pada Sidang Majelis Umum ke-65 WIPO. Produk-produk yang dipamerkan meliputi kopi, produk perkebunan, rempah-rempah, kerajinan tangan serta produk perikanan dan kelautan.
Delegasi Indonesia dengan bangga memamerkan kekayaan budaya dan kearifan lokal di hadapan para delegasi dari berbagai negara anggota WIPO. Produk-produk tersebut tidak hanya merefleksikan keanekaragaman alam Indonesia, tetapi juga nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Produk-produk indikasi geografis ini merupakan bukti nyata dari kerja keras petani dan pengrajin lokal serta komitmen pemerintah dalam mempromosikan dan melindungi kekayaan intelektual Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Min Usihen.
Min berharap kesempatan ini dapat meningkatkan pemahaman global tentang pentingnya melindungi indikasi geografis untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Indonesia, sebagai negara dengan biodiversitas tinggi dan penghasil kopi terbesar kedua setelah Brazil, berupaya memanfaatkan kekayaan ini secara optimal.
Pameran ini berlangsung dari 9 hingga 17 Juli 2024 di Lobby WIPO Saloon Apollon dengan tema komoditas yang berbeda setiap harinya. Kehadiran Indonesia di Sidang Majelis Umum WIPO juga memberikan kesempatan untuk membangun kemitraan internasional dalam mengembangkan strategi perlindungan lebih lanjut untuk produk-produk indikasi geografis.
"Ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi ekspor produk-produk tersebut ke pasar internasional sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung penghidupan berkelanjutan bagi komunitas lokal," tambah Min.
Delegasi Republik Indonesia menyatakan pentingnya kerja sama antar negara untuk melindungi dan menghargai kekayaan intelektual, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan ekonomi global. Partisipasi Indonesia di WIPO diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang bagi pengembangan industri lokal dan promosi budaya Indonesia di dunia internasional.
Secara keseluruhan, kehadiran Indonesia di Sidang Majelis Umum WIPO memberikan momentum positif dalam memperkuat posisi negara ini sebagai pemain utama dalam perlindungan dan promosi produk-produk indikasi geografis global.***
Sentimen: positif (100%)