Sentimen
Negatif (99%)
11 Jul 2024 : 17.05
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: MUI

Kab/Kota: Malang

Tokoh Terkait

Mama Ghufron Terancam Diseret ke Jalur Hukum Gegara Penyesatan Agama, Mangkir dari Panggilan MUI Malang

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

11 Jul 2024 : 17.05
Mama Ghufron Terancam Diseret ke Jalur Hukum Gegara Penyesatan Agama, Mangkir dari Panggilan MUI Malang

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan MUI, Utang Ranuwijaya menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan MUI Kabupaten Malang merespons kasus tersebut. Pasalnya, telah banyak pertanyaan dari masyarakat terkait Iyus Sugirman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mama Ghufron.

"Hadirnya seorang yang sangat kontroversial yang sangat meresahkan masyarakat. MUI Malang juga telah berupaya untuk bertemu dengan Mama Ghufron, tapi yang bersangkutan tidak menghadiri undangan tersebut," tuturnya, Rabu 10 Juli 2024.

Akibat mangkirnya Mama Ghufron dari undangan MUI Malang tersebut, Utang Ranuwijaya mengungkapkan bahwa hal ini menjadi framing bahwa yang bersangkutan seperti tidak ada masalah dengan MUI.

Meski demikian, pihaknya dan tim masih terus berkoordinasi dengan MUI daerah untuk mencari penyelesaiannya. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah agar media sosial tidak memberikan dampak negatif terhadap pemahaman keagamaan yang salah.

Tentunya, statement “video call dengan Malaikat Maut” adalah tidak tepat dan meresahkan baik di dunia maya ataupun dunia nyata.

Menyambung pernyataan dari Utang Ranuwijaya, Cholil Nafis juga menambahkan bahwa MUI tetap berkomitmen untuk menjaga umat dari penyimpangan akidah. Jangan sampai ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam menyebarluas.

MUI Bakal Tempuh Jalur Hukum?

Nama Mama Ghufron belakangan menjadi perbincangan di media sosial. Sebab, potongan-potongan videonya memunculkan kontroversi.

Dalam potongan-potongan video yang beredar, Ghufron mengaku-ngaku bisa berbicara dengan semut, video call (panggilan video) dengan malaikat, dan kontroversi lainnya.

Menanggapi klaim 'sesat' Mama Ghufron itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menyatakan akan membina dan meluruskan kembali pemahamannya.

"In syaa Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya," ujar Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.

"Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum," ucapnya menambahkan.

Cholil Nafis mengatakan bahwa MUI tengah melakukan pengkajian lebih lanjut terkait ajaran yang dibawa oleh Mama Ghufron. Dia mengaku terheran-heran saat melihat video Ghufron bisa melakukan panggilan video dengan malaikat.

"Ada statemen yang menyatakan video call dengan malaikat maut. Gimana caranya? Di sini sudah tidak berdasar sama sekali apa yang diucapkan," katanya.

Di sisi lain, Cholil Nafis merasa khawatir masyarakat akan terbawa oleh ucapan-ucapan yang disampaikan Mama Ghufron. Oleh karena itu, MUI melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian turut menindaklanjuti guna menemukan temuan-temuan lainnya.

Penyesatan Agama

Banyak video yang berseliweran mengenai Mama Ghufron, mulai dari bahasa suryani, ciptakan 500 kitab, bahasa semut atau binatang, alam barzah, bahasa jin, merubah air biasa jadi Zamzam, dan sebagainya ini tentu tidak langsung mudah dipercaya sebagian orang, terutama umat muslim.

MUI pun menilai, Mama Ghufron telah melakukan penyesatan agama. Penyesatan yang dimaksud ialah pemahaman dalam bidang keagamaan, dalam hal ini Islam. Mama Ghufron dinilai bermain-main tentu dianggap sangat meresahkan.

Apalagi, Mama Ghufron diketahui memiliki pondok pesantren bernama Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara yang berada di Jalan Raya Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Tindakan tegas yang mungkin akan diberikan oleh MUI Malang tentu diharapkan oleh masyarakat karena dianggap merasahkan. Sebab berdasarkan informasi yang beredar, Mama Ghufron yang kontroversi ini memiliki Pondok Pesantren di daerah.***

Sentimen: negatif (99.7%)