Sentimen
Negatif (66%)
10 Jul 2024 : 20.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York, Moskow

Partai Terkait

Wah, Mayoritas Politisi Partai Demokrat di DPR AS Ingin Joe Biden Mundur dari Pilpres

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

10 Jul 2024 : 20.02
Wah, Mayoritas Politisi Partai Demokrat di DPR AS Ingin Joe Biden Mundur dari Pilpres

MOSKOW, iNews.id - Desakan dari internal Partai Demokrat agar Joe Biden mundur dari pencalonan Pilpres AS 2024 semakin kuat. Bahkan mayoritas anggota DPR dari Partai Demokrat menghendaki pria 81 tahun itu mundur demi perjuangan partai di lembaga legislatif AS.

Beberapa anggota DPR dari Demokrat telah menyampaikan desakan mereka kepada pemimpin minoritas DPR Hakeem Jeffries soal pencalonan Biden.

Baca Juga

Dokter Spesialis Parkinson 8 Kali Bolak-balik ke Kantor Joe Biden sejak Agustus, Ada Apa?

Sebagian politisi Demokrat mengusulkan Kamala Harris, pasangan Biden dalam Pilpres AS 2024, untuk menggantikan. Popularitas Harris dinilai bisa menyangi kandidat lawan Demokrat dari Partai Republik, Donald Trump.

Beberapa sumber mengatakan kepada CNN, dalam percakapan dengan Jeffries, anggota DPR mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai potensi kekalahan partai biru jika Biden terus maju. Mereka berdalih, sikap keras kepala Biden yang tak mau mundur dari pencalonan bisa mencegah Partai Demokrat untuk meraup suara mayoritas di DPR pada pemilu berikutnya.

Baca Juga

Penyiar Radio AS Dipecat gara-gara Wawancara Setting-an dengan Joe Biden

Namun Jeffries memilih diam, enggan mengungkapkan pandangannya mengenai keinginan Biden yang tetap ingin maju.

Menurut laporan CNN, jumlah anggota DPR Demokrat yang mendesak Biden mmundur dari pencalonan Pilpres AS disebut lebih banyak daripada yang mendukung.

Baca Juga

Desakan Mundur dari Demokrat Disebut Makin Besar, Pencapresan Joe Biden di Ujung Tanduk?

Hasil polling dari beberapa lembaga menunjukkan popularitas Biden di bawah Trump dengan selisih rentang 3 sampai 6 persen. Namun Biden menegaskan dirinya tak percaya dengan hasil polling. 

Jajak pendapat itu menggambarkan kekhawatiran publik mengenai apakah Biden mampu secara mental dan fisik melanjutkan periode keduanya di Gedung Putih. Dalam debat capres perdana pada 27 Juni lalu Biden kewalahan. 

Beberapa hari setelah debat, Biden mengatakan dirinya kelelahan saat acara berlangsung usai melakukan dua kunjungan luar negeri serta beberapa agenda di dalam negeri. Bahkan pria 81 tahun itu mengatakan nyaris saja tertidur di atas panggung saat debat.

Dalam wawancara dengan pembawa acara ABC News George Stephanopoulos, Biden mengatakan tidak ada orang yang saat ini lebih memenuhi syarat untuk menjadi presiden AS selain dirinya. Dia juga menegaskan tidak akan mundur dari pencalonan Pilpres AS 2024, bahkan sekalipun didesak para tokoh utama Partai Demokrat.

"Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa meyakinkan saya untuk mundur," ujarnya.

Hasil Polling Pilpres AS

Biden menegaskan tak percaya dengan polling yang dilakukan berbagai lembaga. Dia menegaskan hasil yang diperoleh dari polling internal lebih baik ketimbang lembaga lain.

“Menurut saya itu bukan peringkat persetujuan untuk saya. Polling kami tidak menunjukkan seperti itu,” kata Biden.

Survei yang dilakukan CBS News/YouGov setelah debat mengungkap, 72 persen responden, yakni mereka yang masuh dalam daftar pemilih tetap, tidak percaya Biden memiliki kesehatan mental dan kognitif yang diperlukan untuk menjabat presiden lagi.

Kemudian polling The New York Times/Siena College yang dirilis pada Senin pekan lalu menunjukkan, Biden memiliki tingkat dukungan kurang dari 37 persen di antara calon pemilih. 

Dalam survei yang sama, Trump mendapat dukungan 49 persen dari pemilih, sementara Biden 43 persen. Polling yang sama sebelumnya, selisih antara keduanya hanya 3 persen untuk keunggulan Trump.

Jajak pendapat Suffolk University/USA TODAY yang diterbitkan pada Selasa pekan lalu mengungkap, Trump mengalahkan Biden dengan selisih 3 persen. Sementara itu polling CNN/SSRS Trump unggul dengan selisih 6 persen.

Hasil lain ditunjukkan dalam polling Bloomberg News/Morning Consult. Biden mempersempit kesenjangan dengan kalah hanya 2 persen di beberapa negara bagian potensial.

Editor : Anton Suhartono

Sentimen: negatif (66.6%)