Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Liputan6.com Jenis Media: News
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menjawab tantangan dari keluarga korban Afif Maulana (13), siswa SMP yang tewas ditemukan di bawah jembatan Kuranji, Padang.
Menurutnya, perihal rekaman CCTV yang tidak ada, seharusnya sudah diketahui oleh pihak keluarga. Karena saat gelar perkara beberapa hari lalu turut dihadiri keluarga Afif Maulana, lengkap bersama pengacaranya.
"Itu pernyataan yang menyesatkan, karena kemarin sudah kami ekspos dalam gelar perkara, dihadiri juga oleh LBH, penjelasan resmi," kata Suharyono.
Oleh karena itu, Suharyono mengatakan pihaknya sudah memberikan penjelasan jika kamera CCTV hanya ada di Polsek Kuranji, dan tidak mengarah ke jembatan.
"CCTV itu tidak pernah ada yang pernah mengarah ke jalan, tapi CCTV itu mengarah ke halaman dan di sekitar depan Mapolsek," ucap Suharyono.
Maka dari itu, jenderal bintang dua itu membantah terkait rekaman CCTV yang hilang atau rusak. Sebab, rekaman video hanya berdurasi 11 hari, ketika sudah lewat dari waktu maka akan dihapus otomatis oleh sistem.
"Ini aslinya keterangan dari ahli IT yang kami bawa, dari polisi maupun sipil. Maksudnya ahli IT di luar Polri juga ada, dan ternyata kemampuan daya simpan (CCTV) karena hanya 1 terabyte yang ada di Polsek, maka hanya bisa bertahan selama 11 hari," jelasnya.
Soal CCTV, Polisi Sebut Informasi Menyesatkan
Lebih lanjut, Suharyono mengatakan bahwa penyesatan informasi apabila disebut rekaman CCTV dirusak atau disembunyikan oleh petugas.
"Hari ke-11 nya itu sudah nggak ada karena memang hilangnya itu kemampuan 1 terabyte itu hanya 11 hari. Ini aslinya begitu secara teknologi canggih. Saya tidak mengada-ada, tidak mengarang-ngarang. Seperti itu masalah CCTV," tuturnya.
"Tapi foto-foto dan juga dokumentasi yang ada di Polsek, kami punya, bahwa 18 orang yang ada di Polsek itu tidak satu pun yang bernama Afif Maulana," tambah dia.
Sentimen: positif (44.4%)