Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Amsterdam
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Era Rutte Berakhir, Kabinet Baru Belanda Dibayang-bayangi Tokoh Anti-Islam Geert Wilders
iNews.id Jenis Media: Nasional
AMSTERDAM, iNews.id – Pemerintahan baru Belanda resmi dibentuk pada Selasa (2/7/2024) dengan Perdana Menteri Dick Schoof sebagai pemimpinnya. Kabinet baru bercorak sayap kanan itu dilantik oleh pemimpin monarki negeri kincir angin, Raja Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch di Den Haag, Belanda.
Politikus anti-Islam Geert Wilders pun menyaksikan para menteri dari partainya dilantik untuk pertama kalinya, kemarin. Pemerintahan sayap kanan baru itu diresmikan hampir setahun setelah pemerintahan sebelumnya yang dipimpin mantan PM Mark Rutte mengundurkan diri.
Baca Juga
Mantan Bos Intelijen Belanda Diminta jadi Perdana Menteri, Cegah Geert Wilders Berkuasa?
Partai Kebebasan (PVV) pimpinan Wilders adalah pemenang pemilu tahun lalu. Namun, dia gagal menjadi perdana menteri lantaran tidak mendapat dukungan dari partai lain anggota koalisi yang khawatir tentang pandangan politiknya yang rasial, diskriminatif, dan sarat akan Islamofobia.
Wilders memang tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan Schoof. Akan tetapi bayangannya akan semakin besar selama memimpin Partai Kebebasan dari parlemen.
Baca Juga
Politikus Pembenci Islam Geert Wilders Janji Dukung Penuh Israel jika Jadi PM Belanda
Wilders baru berhasil mencapai kesepakatan koalisi dengan tiga partai konservatif lainnya pada Mei lalu, setelah dia membatalkan pencalonannya untuk menjadi perdana menteri. Yang dipilih sebagai pemimpin kabinet justru adalah Schoof, sosok politikus yang independen dan tidak dipilih lewat pemilu.
Sebelum terjun ke politik, Schoof bekerja sebagai birokrat karier dan pernah memimpin Badan Intelijen Belanda (AIVD). Dia juga menjadi pejabat senior di Kementerian Kehakiman.
Baca Juga
Demi Jadi PM Belanda, Politikus Anti-Islam Geert Wilders Cabut Proposal Pelarangan Masjid
Schoof diajukan sebagai jalan tengah untuk meredakan kekhawatiran atas retorika anti-Islam Wilders di antara mitra koalisi utamanya, VVD pimpinan mantan PM Mark Rutte dan NSC yang berhaluan tengah.
Akan tetapi, Wilders mengatakan dia tidak akan berhenti menyampaikan narasi anti-Islam di Belanda. Pekan lalu, kepada 1,4 juta pengikutnya di platform media sosial X, dia kembali menegaskan pandangannya yang penuh kebencian terhadap Islam.
Baca Juga
Politikus Anti-Islam Belanda Geert Wilders Frustrasi, Menang Pemilu tapi Sulit Jadi Perdana Menteri
Wilders sendiri hidup di bawah pengawalan ketat aparat keamanan selama 20 tahun karena sikap Islamofobianya itu menuai ancaman pembunuhan dari kelompok radikal Islam.
Schoof dan timnya diperkirakan akan menjabarkan program pemerintahannya secara perinci pada September. Pemerintahan barunya menandai berakhirnya era 14 tahun Belanda di bawah kepemimpinan Mark Rutte—yang akan menjabat sekretaris jenderal NATO mulai Oktober.
Sebagai perdana menteri terlama Belanda, Rutte dalam pidato perpisahaannya di televisi pada Minggu (30/6/2024) menekankan perlunya kerja sama dalam membangun negaranya. “Belanda mempunyai tradisi unik dalam berkompromi dan mengambil tanggung jawab, dan penting bagi kita untuk mempertahankannya. Bersama kita lebih kuat daripada sendirian,” ujarnya.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: positif (97%)