Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) percaya diri bisa memenangkan gelaran Pilgub Jatim 2024, melawan duet Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak selaku petahana Gubenur dan Wakil Gubernur.

Optimisme itu diutarakan Anik Maslachah Sekretaris DPW PKB Jatim. Ia menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat PKB menang di Pilgub Jatim. Salah satunya adalah dinamika politik.

“PKB optimis bisa memenangi Pilgub Jatim tahun ini. Mengingat beberapa pengalaman ada banyak petahana yang kalah termasuk Pilgub 2013 Foke (Fauzi Bowo petahana Gubernur Jakarta) kalah dengan Jokowi-Ahok,” ujar Anik dikonfirmasi, Rabu (3/7/2024).

Selain mencontohkan gelaran Pilgub Jakarta 2013 yang dimenangkan calon baru, Anik membeber bahwa hasil survei petahana yang tinggi belum tentu bisa menangkan pilkada.

“Juga di banyak kabupaten/kota demikian. Termasuk Kabupaten Blitar tahun 2020 lalu dalam hitungan survey petahana kala itu sangat tinggi, apalagi Blitar terkenal basis petahana. Namun faktanya kalah,” jelasnya.

Menurut Anik, duet Khofifah-Emil dari segi survei belum terlalu tinggi atau belum melebihi 50 persen. Sehingga Wakil Ketua DPRD Jatim itu optimis PKB masih memiliki kans untuk menyaingi elektabilitas petahana itu.

“Bu Khofifah-Pak Emil ini dari sisi survei juga belum tinggi-tinggi amat, padahal kontestasi sudah tiga kali dan dua kali (Khofifah) gagal,” ujarnya.

Kemudian, Anik mengklaim adanya faktor perpecahan kelompok di kalangan Muslimat NU membuatnya optimis bahwa PKB bisa memanfaatkan situasi itu untuk mengambil suara dari golongan tersebut.

“Muslimat pun sudah mulai pecah, ketika ada pemberlakukan caretaker (pengganti sementara) yang masih menyisahkan persoalan karena dianggap sepihak dan tidak berkeadilan, lebih cenderung politis dan dianggap oleh akar rumput menjatuhkan marwah Muslimat sendiri,” terangnya. (wld/bil/ipg)