Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Dubai
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Pilpres Iran, Pencoblosan Diperpanjang 3 Kali hingga Tengah Malam
iNews.id Jenis Media: Nasional
DUBAI, iNews.id - Rakyat Iran, Jumat (28/6/2024), memberikan suara mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk mencari sosok pengganti Ebrahim Raisi yang meninggal akibat kecelakaan helikopter bulan lalu. Pemungutan suara yang seharusnya selesai pada sore hari, diperpanjang hingga 3 kali dengan total waktu 6 jam.
Pemungutan suara berakhir pada tengah malam. Pihak berwenang mengatakan hasil awal akan diumumkan pada hari Sabtu.
Baca Juga
Potret Warga Iran di RI Datangi Kantor Kedubes Nyoblos Pilpres
Meski pemilu ini kemungkinan tidak akan membawa perubahan besar dalam kebijakan Iran, hasilnya bisa memengaruhi suksesi Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei (85) yang berkuasa sejak 1989.
Kalangan ulama membutuhkan jumlah pemilih yang banyak untuk mengimbangi krisis legitimasi terhadap pemerintah dipicu ketidakpuasan publik atas kesulitan ekonomi dan pembatasan kebebasan politik dan sosial.
Baca Juga
Iran Buka TPS di Jakarta Lakukan Pemungutan Suara Presiden untuk Pengganti Mendiang Ebrahim Raisi
Pemilu juga berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza serta Israel-Hizbullah di Lebanon. Selain itu Iran menghadapi meningkatnya tekanan dari negara Barat terkait program nuklirnya.
Presiden Iran yang terpilih nanti diperkirakan tidak akan melakukan perubahan besar dalam kebijakan program nuklir serta dukungan terhadap kelompok0kelompok proksinya di Timur Tengah. Ini karena sebagian besar kebijakan penting pemerintah, termasuk luar negeri, tetap berada di tangan Khamenei.
Baca Juga
Pilpres Iran, 2 Kandidat Garis Keras Mundur Sehari Jelang Pencoblosan
Meski demikian presiden masih menjalankan pemerintahan sehari-hari dan bisa mempengaruhi kebijakan dalam dan luar negeri.
Sementara itu pada awalnya ada enam kandidat yang telah disahkan oleh Badan Pelindung yang terdiri atas enam ulama dan enam ahli hukum. Anggota Badan Pelindung menyeleksi kandidat dari sebelumnya 80 yang mendaftar.
Namun sehari sebelum pencoblosan, dua kandidat dari garis keras mengundurkan diri .
Tiga kandidat adalah tokoh garis keras dan satu tokoh moderat, Massoud Pezeshkian, didukung oleh kelompok reformis. Kelompok ini dikesampingkan dari perpolitikan Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber yang dekat dengan Pezeshkian mengatakan, berdasarkan penghitungan sementara di kota-kota kecil dan perdesaan, dia memperoleh sekitar 3 juta suara.
Sementara dua dari tiga kandidat dari kelompok garis keras adalah Mohammad Baqer Qalibaf, ketua parlemen dan mantan komandan Garda Revolusi Islam Iran dan Saeed Jalili, mantan juru runding nuklir yang bertugas selama 4 tahun di kantor Khamenei.
Meski beberapa orang dalam memperkirakan tingkat partisipasi pemilih akan mencapai sekitar 50 persen, para saksi mata mengatakan tempat pemungutan suara (TS) di Teheran dan beberapa kota lain sepi.
Rendahnya jumlah pemilih dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan legitimasi sistem tersebut telah terkikis. Pada Pilpres 2021, partisipasinya hanya 48 persen. Jumlah pemilih merosot ke rekor terendah yaitu 41 persen pada pemilu parlemen pada Maret lalu.
Jika tidak ada calon yang memperoleh sedikitnya 50 persen + 1 dari seluruh surat suara yang, termasuk blanko, Pilpres akan digelar untuk putaran kedua yang melibatkan dua calon dengan peroleha suara terbanyak. Pilpres putaran kedua akan digelar pada Jumat pertama setelah hasil diumumkan.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (98.5%)