Sentimen
Informasi Tambahan
Event: HUT Bhayangkara
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Cirebon
Kasus: covid-19, Narkoba, pembunuhan, kecelakaan
Tokoh Terkait
Edi Hasibuan
Burhanuddin
SPECIAL REPORT: Apresiasi dan Harapan di Hari Ulang Tahun Polri
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Besok, 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara sebagai penanda lahirnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada 1946. Tahun ini, tema Hari Bhayangkara ke-78 adalah "Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas".
Transformasi menjadi penting karena banyak harapan yang disampaikan terhadap Polri. Terutama terkait kualitas penyelenggaraan layanan publik dalam penanganan tugas pokok yang menjadi sorotan. Terlebih lagi di era media sosial dengan informasi yang begitu deras, berbagai kasus yang ditangani Polri jadi sorotan setiap harinya.
Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi), Edi Hasibuan menilai banyak perubahan dan kemajuan Polri saat ini. Termasuk adanya inovasi dalam pelayanannya, seperti menggunakan teknologi terkini dan membangun ruang untuk lebih dekat dengan masyarakat.
“Memang banyak perubahan, banyak pembinaan dan banyak kemajuan yang dilakukan oleh Polri. Termasuk juga peningkatan pelayanan dan program Presisi dari Kapolri juga baik, apalagi sekarang ada program Jumat Curhat yang banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi dan pengaduan serta keluhan. Saya kira itu simulai sangat positif,” ucap Edi kepada Okezone, Jumat (29/6/2024).
Edi juga memuji peran Polri saat penanganan darurat Covid-19 yang begitu menguras energi. Polri dianggap mampu menjalankan tugas dalam mendukung pemerintah dalam mengatasi serangan wabah tersebut. Selain Covid-19, Polri juga dianggap berhasil dalam mengawal pergerakan puluhan juta masyarakat Indonesia yang mudik saat Hari Raya Idul Fitri. Rekayasa lalu lintas jadi kunci kelancaran mudik dan menekan angka kecelakaan.
Meski begitu, Edi tak memungkiri banyak ruang yang perlu diperbaiki. Terutama setelah berkaca dari berbagai kasus yang menjadi sorotan masyarakat. Seperti kasus kriminal yang menjerat Ferdy Sambo, penanganan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang berlarut-larut hingga adanya oknum polisi yang terlibat kasus narkoba. “Dalam hal penegakan hukum misalnya masih ada yang lambat, ya saya kira itu akan jadi perhatian Polri ke depan,” ucapnya.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti juga mengamini kinerja Polri sudah bisa dinilai baik, terutama dalam menjaga harkamtibmas dengan melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat. Penegakan hukum di bidang terorisme juga dinilainya positif. Meski begitu, kata Poengky, masih ada komplain masyarakat terkait terkatung-katungnya penanganan kasus yang mereka laporkan, atau masih adanya kasus yang diproses dengan mengejar pengakuan tersangka ketimbang memproses dengan mengedepankan dukungan scientific crime investigation.
“Kompolnas mendorong dalam melakukan lidik sidik, penyidik harus profesional dengan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya valid. Kasus Sambo sudah selesai dengan hukuman tegas. Kasus Vina perlu kita tunggu persidangannya. Kasus anak korban di Padang sudah ada anggota-anggota yang bertugas saat itu menjalani pemeriksaan Propam. Kami berharap dukungan masyarakat untuk ikut mengawasi Polri agar profesional dan mandiri,” ucapnya kepada Okezone, Minggu (29/6/2024).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Poengky juga menilai kinerja reserse Polri harus ditingkatkan dan diperbaiki agar lebih baik dalam pelayanan. Pasalnya, bidang ini paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat terkait pelayanan buruk. Pada semester pertama 2024 (Januari-Juni), kata Poengku pihaknya menerima 1.346 aduan masyarakat, 90 persen pengadu mengeluhkan pelayanan buruk reserse.
Hal serupa juga terjadi di 2023, dari 3.813 aduan yang diterima Kompolnas, 97 persen aduan terkait kinerja reserse baik dari tingkat Mabes Polri di pusat hingga polda jajaran. Pelayanan buruk yang dimaksudkan seperti lambatnya penanganan perkara atau (justice delay) sehingga membuat masyarakat pencari keadilan jadi lambat mendapatkan kepastian hukum atas kasus yang dilaporkannya.
"Ketika masyarakat lapor misalnya, enggak dapat SP2HP, lama ya progres dari penyidiknya, kemajuan dari penyidikan atau penyelidikan, terus terkatung-katung, atau misalnya tersangkanya DPO itu penyidikannya enggak jelas," ujar dia. Selain itu, hasil penyelidikan kemudian dilakukan gelar perkara tapi bukti tidak cukup dan harus dihentikan penyelidikan, tetapi pelapor tidak diundang untuk gelar perkara. Tentu akan membuat pelapor kaget, ternyata laporan mereka dihentikan tanpa dilibatkan dalam gelar perkara. "Kayak gitu keluhan yang banyak kami terima," kata Poengky.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Jozua Mamoto melihat sekarang ini tren viral menjadi tujuan masyarakat agar kasusnya bisa segera ditangani dan menjadi atensi Polri. "Tren sekarang masyarakat akhirnya berpikir bahwa dengan memviralkan itu efektif untuk kasusnya mendapatkan atensi, tren ini sudah berkembang," kata Benny kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).
Polri di Mata Masyarakat
Tingginya ekspektasi terhadap kinerja Polri membuat masyarakat berharap banyak pada institusi penegak hukum tersebut. Berbagai survei memperlihatkan bagaimana tingkat kepuasaan masyarakat terhadap Polri mengalami pasang surut seperti terekam pada beragam survei yang dirilis.
Pada 2022, survei dari Poltracking Indonesia menyebutkan, tingkat kepuasaan terhadap Polri paling rendah dibadinngkan dengan TNI, Lembaga keprisidenan, Bawaslu, KPU, Kejaksaan Agung juga serta Mahkamah Agung. Polri mendapat kepercayaan publik, angka Adapun 52,6%.
Anngka itu berturut turut di bawah kepercayaan publik kepada TNI mencapai 68,6%. Posisi kepercayaan kepada lembaga negara diikuti lembaga kepresidenan (62,2%), Bawaslu (61,9%), KPU (61%), Kejaksaan Agung (60,6%), dan Mahkamah Agung (60,6%).
Selanjutnya Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, MPR, Badan Intelijen Negara, partai politik, KPK, DKPP, DPD, Badan Pemeriksa Keuangan, dan DPR ada di bawah 60%.
Tapi, angka kepercayaan kemudian memperlihatkan tren membaik. Seperti di survei 2023, Survei dari Indikator Politik Indonesia menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri kini berada di angka 76,4 persen. Survei nasional Indikator tersebut dilakukan dalam rentang 17-21 Oktober 2023, menempatkan 2.000 responden melalui wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyebut Polri kini berada di posisi keempat terkait tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Di posisi pertama masih ditempati TNI, menyusul presiden, Mahkamah Agung. “Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri terus membaik, kini angkanya mencapai 76,4 persen,” ujar Burhanuddin dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Kinerja Polri juga mendapatkan apresiasi. Salah satunya terkait mudik 2024. Survei Lemkapi pada April 2024 menunjukkan 87,3% masyarakat merasa puas atas pelayanan Korlantas dan jajaran Polri selama mudik 2024. "Hasil riset kami menyebutkan kinerja Korps Lalu Lintas Polri bersama jajaran sukses mengamankan mudik Lebaran 2024," ungkap Direktur Lemkapi Edi Hasibuan di Kantor Korlantas Polri.
Sebagai rasa syukur, Polri menggelar doa lintas agama yang merupakan rangkaian menuju Hari Bhayangkara ke-78. Kegiatan ini setidaknya dihadiri sekitar 3.000 peserta. Ribuan peserta itu diantaranya dari TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa dan seluruh lintas elemen masyarakat lainnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan doa lintas agama tersebut dilakukan agar seluruh aparat kepolisian yang bertugas serta menghadapi berbagai tantangan zaman dapat dilalui dengan aman, lancar dan baik. "Khususnya di dalam melaksanakan tugas pokok kami, baik di bidang harkamtibmas, di bidang penegakan hukum, di bidang pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat," ujar Sigit, di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juni 2024.
Sigit berharap, kedepannya kepolisian akan semakin baik dan profesional dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
"Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki," tambah Sigit.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
FollowSentimen: positif (100%)