Sentimen
Positif (97%)
29 Jun 2024 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

29 Jun 2024 : 06.00
Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menyebut angka kelahiran atau fertility rate di Indonesia menurun,

Penurunan tersebut progresif dan mencapai angka ideal 2,18 pada satu dekade terakhir.

Kendati demikian, dia menargetkan agar setiap pasangan suami istri melahirkan paling tidak satu anak perempuan.

Dengan demikian, regenerasi akan terus berjalan pada masa mendatang.

Baca juga: Angka Kelahiran Bayi Tabung di Makassar Mencapai 460 Per Tahun

"Kami punya target 1 perempuan rata-rata melahirkan 1 anak perempuan. Oleh karena itu BKKBN menargetkan anaknya kalau bisa 2,1 jangan hanya 2."

"Karena kalau anaknya dua lebih dikit maka hampir dipastikan 1 perempuan akan melahirkan anak 1 perempuan," ujar Hasto di Hotel Santika, Semarang, Kamis (27/6/2024) malam.

Dia mengakui menurunan itu mencapai angka ideal karena dua anak yang dilahirkan akan menggantikan orang tuanya.

Apalagi mengingat tahun 1970 angka kelahiran sangat tinggi yakni 5,6 sehingga satu pasangan melahirkan 6-9 anak.

"Jadi selama beberapa puluh tahun terakhir ini penurunannya sangat progresif. Dulu angka kelahiran atau total vertility rate itu 5,6 pada tahun 70."

"Karena waktu itu anaknya ya 6, 7, 8, 9 nah sekarang ini 2,18," bebernya.

Sementara itu di Pulau Jawa angka kelahiran sudah menurun hingga 2,0. Sedangkan di sejumlah provinsi lainnya masih ada yang memiliki angka kelahiran sangat tinggi di antaranya NTT, Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Judi Online Bisa Picu Perceraian

"Di Jawa ini sudah 2,0 sekian ya, tadi di Jabar sudah 2,00 sekian, di Jawa Tengah 2,04, di DIY 1,9, di DKI juga 1,89."

"Jadi ya pembangunan yang sifatnya asimetris harus disikapi. Ada wilayah lain yang seperti NTT, Papua, anaknya masih banyak. Tapi di daerah Jawa ini kan tadi rendah sekali," ungkapnya.

Guna mencegah kesenjangan angka kelahiran tersebut, BKKBN akan mendorong kebijakan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (97%)