Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Baznas
Event: Zakat Fitrah, Hari Keluarga Nasional
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Sambut Harganas 2024, Karya Disabilitas Curi Perhatian di Tengah Pameran Produk UMKM
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Berbagai produk dalam negeri ditampilkan dalam acara Pameran dan Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Penyelenggaraan pameran di Alun-Alun Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 yang acaranya puncaknya berlangsung pada Sabtu, 29 Juni 2024 mendatang.
Dalam pameran tersebut, produk yang ditampilkan seperti makanan khas suatu daerah, pakaian adat, aksesoris, makanan-minuman tertentu, hingga layanan jasa.
Disampaikan Ketua Badan Pengurus Pusat Andalan Kelompok Usaha (BPP AKU) Ambar Rahayu, peserta pameran adalah kelompok UPPKA dan UMKM binaan kementerian/lembaga dari perwakilan BKKBN, termasuk yang membidangi pembinaan UMKM.
Dalam kegiatan gelar dagang dan pameran, ada pula digelar lomba fashion show dan gerakan serentak penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) terhadap 1.011 NIB kelompok UPPKA.
"Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Koperasi dan UKM serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah banyak mendukung dan membantu kelompok kegiatan UPPKA untuk bangkit dan tumbuh, sehingga UPPKA dapat naik kelas," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Kamis, 27 Juni 2024.
Produk yang ditampilkan dalam acara Pameran dan Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pikiran Rakyat/Boy Darmawan
Rangkul disabilitasBerbeda dari booth lainnya, Yogi Madsuni tampak berbicara dengan seorang di area luar booth. Dia sesekali menunjukkan buku yang sudah dijilid dan bersampul warna putih.
Dalam kesempatan itu Yogi menjelaskan posisinya sebagai Direktur Utama Disabilitas Netra Kreatif Indonesia (Disnekra), sebuah badan usaha dari Rumah Aspirasi yang mengayomi disabilitas untuk melayani jasa salah satunya pembuatan buku.
Buku-buku itu, sebut Yogi, seperti kitab suci, hukum, bacaan tentang kearifan lokal suatu daerah. Ada pun buku yang dicetak dengan menggunakan huruf timbul atau braille.
Badan usaha yang baru didirikan pada 2024 berisikan pekerja yang semuanya adalah disabilitas tunanetra. Yogi mengatakan saat ini ada 10 orang tunanetra di tempatnya tersebut.
"Kita menyerap juga tenaga kerja disabilitas netra, karena yang kita lakukan dari mulai pengetikan, pengeditan, kemudian penjilidan dilakukan oleh tunanetra, kecuali untuk cover buku karena visual kan jadinya dikerjakan oleh teman-teman yang melihat," kata Yogi yang juga tunanetra saat berbincang kepada Pikiran-Rakyat.com.
"Tujuannya (pembuatan buku) agar bisa dikonsumsi oleh tunanetra, adapun bagaimana cara memiliki itu? Kita kerjasamakan dengan pemerintah pusat dan daerah, misalnya kalau buku hukum KUHP dengan Kemenkumham," imbuh Yogi.
Disabilitas Netra Kreatif Indonesia (Disnekra), badan usaha dari Rumah Aspirasi, mengusung produk buku yang dicetak dengan menggunakan huruf timbul atau braille. Pikiran Rakyat/Boy Darmawan
Di sisi lain, dia menjelaskan alasan keikutsertaan pihaknya di pameran tersebut.
"Pertama masyarakat harus tau bahwa di lingkungan ada tunanetra, kalau bicara ekonomi itu mutlak menjadi hak asasi manusia, hak dasar. Ketiga ingin memperlihat bahwa kami tidak butuh dikasihani, tapi kami butuh kesetaraan, kesempatan, sesuai dengan kemampuan," ujar dia.
"Kesetaraan diberikan tapi kalau mereka tidak mampu salah juga, kesetaraan sudah ada tapi kesempatannya tidak ada bagaimana?" ujarnya.***
Sentimen: positif (92.8%)