Sentimen
Negatif (99%)
29 Jun 2024 : 01.54
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Depok

Kasus: pembunuhan

9 Tahun Misteri Kasus Akseyna UI, Polda Metro Jaya Bongkar Alasan Pelaku Sulit Ditangkap

29 Jun 2024 : 01.54 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

9 Tahun Misteri Kasus Akseyna UI, Polda Metro Jaya Bongkar Alasan Pelaku Sulit Ditangkap

PIKIRAN RAKYAT - Kasus kematian mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori sembilan tahun lalu masih misteri. Kasus ini menjadi salah satu kasus yang terus dituntut publik agar segera diselesaikan. Namun, tersangka pembunuhan Akseyna yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI tak juga terungkap.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dalam keterangan terbaru mengungkapkan bahwa kasus ini masih dibuka. Alat bukti disebut-sebut terus dicari pihak penyidik Polres Metro Depok untuk mengendus jejak tersangka.

"Kita bukan mau membuka lagi, kasusnya masih terbuka dan tidak pernah ditutup dan kewajiban saya adalah mencari alat bukti semaksimal mungkin untuk melanjutkan kasus ini," kata Arya, di Polda Metro Jaya, Kamis, 27 Juni 2024.

Arya mengaku kasus ini punya tingkat kerumitan cukup tinggi. Pasalnya, identitas Akseyna Ahad Dori yang tak teridentifikasi hingga dua hari pasca kematian. Bagi penyidik, faktor itu jadi penghambat proses pencarian alat bukti.

"Akseyna itu kendalanya di awal, karena begitu Akseyna itu tenggelam tidak diketahui identitasnya, jadi diketahui identitasnya itu dua hari setelah tenggelam, setelah itu empat hari kemudian dia baru dikenali. Ada waktu enam hari buat si pelaku kalau emang bener dibunuh untuk menghilangkan barang bukti merubah apa segala macem," ujar dia.

Tak hanya itu, Arya juga mengatakan ada jeda enam hari penyidik dapat memulai pencarian bukti. Sedang, celah sebesar itu mengakibatkan potongan alat bukti kian sulit disisir dan ditemukan.

Diketahui, kendati tidak semua saksi mengetahui rinci kematian Akseyna, hingga kini sudah ada total 38 saksi yang dimintai keterangan. Arya tak lupa mengungkit indekos di bilangan Beji, Kota Depok, tempat tinggal Akseyna yang kala itu sudah dalam keadaan bersih sebelum penyidik datang.

"Ada 38 saksi tapi saksinya itu banyak yang tidak mendukung situasinya, misalnya ada yang bilang iya benar si Akseyna kos di sini, tapi tidak yang menyatakan kejadian itu," ujar dia.

"Kos-kosan (juga) sudah diperiksa, tapi kos-kosan sudah bersih," ucapnya lagi.

Baca Juga: 17 Polisi Terbukti Langgar Kode Etik Siksa 18 Remaja di Padang, Pukul dan Sulut Rokok

Tulisan Tangan Pesan Terakhir Akseyna Dibedah Lagi

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana menjelaskan, penyidik saat ini mencoba membedah lagi sejumlah barang bukti yang sudah didapat. Salah satunya, pesan terakhir Akseyna dalam bentuk surat ditulis tangan.

Untuk mendedahkan pesan itu, penyidik bahkan bekerja sama dengan ahli Grafologi.

"Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything," demikian isi surat, yang kala itu ditemukan teman Aksyena di kamar kos, bernama Jibril.

Sudah ada sejumlah nama terduga pelaku yang dikantongi polisi. Namun, imbuhnya, alat bukti tak cukup kuat untuk melakukan penangkapan.

"Tidak ada alat bukti yang mengarah ke situ, kita lagi cari alat bukti lain," ucap dia. ***

Sentimen: negatif (99.9%)