Sentimen
Negatif (99%)
28 Jun 2024 : 16.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ragunan

Kasus: serangan siber

Tokoh Terkait
Hinsa Siburian

Hinsa Siburian

BSSN Sudah Prediksi Bakal Ada Serangan Siber pada 2024: Semua Lembaga Diperingatkan Sejak 2023

28 Jun 2024 : 16.24 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

BSSN Sudah Prediksi Bakal Ada Serangan Siber pada 2024: Semua Lembaga Diperingatkan Sejak 2023

PIKIRAN RAKYAT - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan, sudah memprediksi akan ada serangan siber yang dilancarkan pada 2024. Prediksi itu sudah disampaikan sejak 2023 silam, dan seluruh lembaga telah diperingatkan.

Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan bahwa serangan siber yang telah terprediksi di antaranya adalah Ransomware hingga Web Defacement yang juga ada kaitannya dengan fenomena judi online atau daring, serta jenis serangan-serangan siber lainnya.

Prediksi itu sudah dirilis secara resmi oleh BSSN pada 2023. Apa yang mereka katakan itu pun benar, karena baru-baru ini terjadi serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

"Dan untuk mengantisipasi itu kita sampaikan ke semua lembaga untuk mengantisipasi-nya," kata Hinsa Siburian saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 27 Juni 2024.

Selain kepada lembaga-lembaga, dia juga telah menyampaikan prediksi itu kepada jaringan-jaringan keamanan siber yang dibina oleh BSSN. Menurutnya, jenis-jenis ancaman siber pun telah dimuat di laman resmi BSSN.

Pusat Operasi Keamanan Siber Terbatas

Menurut Hinsa Siburian, BSSN sudah memiliki Pusat Operasi Keamanan Siber di kantornya yang berada di wilayah Ragunan, Jakarta Selatan. Fasilitas itu sudah digunakan di antaranya untuk mencegah serangan siber.

Akan tetapi, fasilitas tersebut hanya mampu mengawasi sebesar 5 persen dari total keseluruhan data nasional. Sehingga, sensor pengawasan siber pada fasilitas tersebut pun kerap diprioritaskan untuk lingkaran pusat pemerintahan.

"Karena bagaimanapun sensor ini bisa kita prioritaskan, misalnya, sensor kita amankan di lingkaran katakanlah istana, jadi kondisinya seperti itu," ujar Hinsa Siburian.

Terkait adanya serangan siber terhadap PDNS 2 yang saat ini terjadi, menurutnya BSSN telah melakukan langkah-langkah dengan cara forensik sesuai mekanismenya. Namun, dia mengaku ada kesulitan dalam melakukan pemeriksaan forensik karena semua data yang terkena serangan telah terenkripsi.

"Tapi kemarin syukur kemarin masih ada data yang bisa kita analisis, dan sekarang masih berproses, nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan," ucap Hinsa Siburian.

Prediksi Ancaman Siber 2023 BSSN

Hinsa Siburian menyampaikan Annual Report 2022 BSSN dalam acara press conference awal tahun yang digelar di Kantor BSSN, Jakarta Selatan, Senin 20 Februari 2023. Selain berisi gambaran umum mengenai lanskap keamanan siber nasional 2022 serta tren ancaman siber 2023, dokumen tersebut juga merupakan salah satu bentuk akuntabilitas publik kinerja BSSN 2022.

Dia juga menyebut, dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi bahan literasi budaya keamanan siber bagi berbagai instansi/organisasi pemangku kepentingan keamanan siber.

“Salah satu capaian BSSN pada tahun 2022 adalah memberikan layanan sertifikat elektronik sebagai katalis sistem pemerintahan berbasis elektronik. Tidak kurang dari 152.317 sertifikat elektronik yang terintegrasi dengan 252 sistem elektronik telah diterbitkan Balai Sertifikasi Elektronik BSSN pada tahun 2022,” tutur Hinsa Siburian.

Dia menyebut, total transaksi tanda tangan elektronik (TTE) yang dilakukan oleh pengguna layanan sertifikat elektronik BSSN mencapai lebih dari 330 juta transaksi dengan rata-rata mencapai 900 ribu transaksi TTE/hari.

“Jika dikalkulasi layanan sertifikat elektronik BSSN telah berhasil menghemat anggaran negara sebesar Rp1,5 triliun,” ujar Hinsa Siburian.

Dia mengatakan bahwa pada 2023, BSSN akan menjadi penyelenggara sertifikasi elektronik tunggal pemerintah dengan kapasitas 12 juta transaksi TTE per hari.

“BSSN kini sedang mempersiapkan pemenuhan kebutuhan 6 juta transaksi TTE untuk Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan 2 juta transaksi TTE untuk berbagai sistem elektronik pemerintah lainnya. Jika tercapai maka estimasi penghematan anggaran negara per hari mencapai Rp13 triliun,” ujar Hinsa Siburian.

Dia berharap, berbagai informasi dalam annual report tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan pelajar/mahasiswa, hingga praktisi bidang teknologi informasi.

“BSSN mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa berkolaborasi serta bersinergi dalam menjaga keutuhan ruang siber nasional dari berbagai ancaman siber dan tentunya untuk keamanan siber yang lebih baik,” kata Hinsa Siburian.

Prediksi ancaman siber 2023 yang disebutkan dalam dokumen tersebut di antaranya ransomware, data breach, serangan advance persistent threat, phishing, cryptojacking, distributed denial of service attack, serangan remote desktop protocol, social engineering, web defacement, artificial intelligence and internet of things cybercrime.***

Sentimen: negatif (99.6%)