BEIJING, iNews.id - Standar keselamatan di dunia penerbangan sipil umumnya meminta penumpang pesawat untuk membuka tirai jendela saat lepas landas maupun mendarat. Namun di China, perintah kepada penumpang justru sebaliknya.

Kementerian Keamanan Negara China memperingatkan penumpang agar menutup jendela saat lepas landas dan mendarat di bandara yang digunakan oleh penerbangan sipil dan militer. Peringatan tersebut dikeluarkan oleh kementerian melalui pesan singkat di aplikasi WeChat, Senin (24/6/2024). 

Baca Juga

5 Fakta Pesawat Boeing 737 Max 8 Korean Air Turbulensi Mengerikan, Bikin Penumpang Trauma Terbang

Surat kabar berbasis di Hong Kong South China Morning Post melaporkan, tujuan dari aturan tersebut adalah mencegah penumpang mengambil foto mauppun video saat pesawat lepas landas maupun mendarat. Foto-foto dan video itu bisa memicu kebocoran informasi sensitif militer mengenai bandara yang memiliki fungsi ganda, sipil maupun militer.

Kementerian melarang penumpang yang terbang atau tiba di bandara berfungsi ganda sipil dan militer memotret atau merekam apa pun ke arah luar pesawat. Sekitar hampir sepertiga bandara di China memiliki fungsi ganda.

Baca Juga

Mencekam! Pesawat Boeing 737 Max 8 Korean Air Turbulensi Hebat, Terjun Bebas 8 Km 15 Menit

Laporan tersebut mengutip insiden baru-baru ini, seorang warga asing diduga merekam video secara ilegal dari jendela pesawat.

Kasus lain ada pesawat yang diperintahkan kembali ke terminal keberangkatan untuk pemeriksaan keamanan setelah seorang penumpang berulang kali membuka jendela saat lepas landas dan mengambil foto. Penumpang tersebut ditahan selama 7 hari.

Baca Juga

Mesin Terbakar, Pesawat Embraer 170 Japan Airlines Bawa 47 Orang Mendarat Darurat

Penumpang pesawat di seluruh dunia umumnya diminta menutup jendela saat lepas landas dan mendarat untuk alasan keselamatan, termasuk membantu evakuasi darurat serta membantu tim penyelamat agar mengetahui apakah ada asap dan api di kabin. Meski demikian peraturan setiap maskapai penerbangan berbeda-beda atau bukan keharusan.

Editor : Anton Suhartono