Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Paris, London, Berlin, Moskow
Tokoh Terkait
Senjata Terkuras akibat Perang Ukraina, 3 Negara Eropa Ini Bakal Setok Rudal Jelajah Bersama
iNews.id Jenis Media: Nasional
PARIS, iNews.id - Prancis, Jerman, dan Polandia pada awal pekan ini mengumumkan rencana untuk membeli senjata presisi jarak jauh bersama. Pembelian senjata itu bertujuan untuk mengisi kesenjangan dalam persenjataan Eropa yang telah terkuras oleh perang Rusia di Ukraina.
Para menteri pertahanan dari ketiga negara itu mengatakan, mereka akan membentuk mekanisme untuk pengadaan senjata serangan presisi tinggi seperti rudal jelajah, yang dapat diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya. Rudal jelajah dengan jangkauan ratusan kilometer telah mengalami kebangkitan besar sejak agresi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022. Moskow sering kali melancarkan serangan lintas batas dengan senjata sejenis.
Baca Juga
NATO Bakal Bantu Korsel Hadapi Ancamam Militer Serius, Maksudnya Rusia dan Korut?
“Senjata serangan presisi tinggi merupakan kesenjangan kemampuan yang serius di Eropa,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Polandia di Paris.
“Sampai KTT (NATO) di Washington (AS), kami berencana untuk mempertemukan sekelompok negara Eropa yang berpikiran sama dan sepakat untuk menutup kesenjangan ini dalam jangka menengah dan panjang,” ujar Pistorius.
Baca Juga
Donald Trump: Perluasan NATO ke Perbatasan Rusia Itu Provokatif!
Menurut dia, langkah formal pertama yang dilakukan kelompok tersebut adalah penandatanganan komitmen pada KTT NATO bulan depan. Sementara Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu mengatakan, surat itu bertujuan untuk menilai kemampuan jangka panjang yang dimiliki negara-negara dan para perusahaan.
Berbeda dengan rudal balistik, rudal jelajah terbang rendah di atas permukaan tanah sehingga lebih sulit dideteksi oleh radar. Stok rudal jelajah yang ada di Eropa mencakup sistem yang relatif tua dan mahal seperti Storm Shadow dari Inggris, Scalp dari Prancis, dan Taurus dari Jerman.
Baca Juga
PM Belanda Mark Rutte Bakal Pimpin NATO, Gantikan Stoltenberg
Terdapat perdebatan di kalangan Barat apakah mereka akan memasok senjata sejenis ke Ukraina. Ada kekhawatiran bahwa serangan jauh ke wilayah Rusia dengan senjata yang bersumber dari Eropa dapat meningkatkan perang itu menjadi konflik skala regional.
Berlin telah menolak permintaan untuk mengirim Taurus ke Ukraina. Sementara London dan Paris telah memasok rudal jelajah mereka ke Kiev. Pada Januari, Prancis berjanji untuk meningkatkan pengiriman rudal Scalp, yang dapat menempuh jarak 250 km. Paris juga mengetahui senjata dapat dipakai Kiev untuk mencapai sasaran di dalam wilayah Rusia.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: negatif (79.9%)