Sentimen
Positif (100%)
26 Jun 2024 : 18.10
Informasi Tambahan

Event: Hari Keluarga Nasional

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait

Harganas 2024: Sekolah Lansia Semarang Cetak 130 Wisudawan, Semangat Belajar hingga Tua

26 Jun 2024 : 18.10 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Harganas 2024: Sekolah Lansia Semarang Cetak 130 Wisudawan, Semangat Belajar hingga Tua

PIKIRAN RAKYAT - Wisuda sekolah lanjut usia (lansia) digelar oleh Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia (Dithanlan) BKKBN. Acara ini juga terselenggara berkat perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang.

Acara digelar di Pendopo Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 25 Juni 2024. Wisuda yang diikuti 130 peserta lansia itu berlangsung meriah. Mereka tampak antusias naik ke panggung untuk mengikuti wisuda.

Sebanyak 130 lansia diwisuda di Semarang.

Para wisudawan tersebut berasal dari sekolah Bina Keluarga Lansia (BKL) Pancasila, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

"Sekolah lansia adalah model pendidikan nonformal bagi lanjut usia dengan menerapkan kurikulum terpadu yang memanfaatkan latihan, permainan, dan senam," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mewakili Kepala BKKBN dokter Hasto.

"Untuk memberikan pengetahuan kepada peserta lansia terkait bagaimana menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif," ujarnya.

Sekolah lansia mengupayakan pemberian informasi, edukasi, pelatihan dan permainan edukatif yang bertujuan agar lansia menjadi sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. Nopian Andusti menuturkan diharapkan minimal terbentuk satu sekolah lansia baru pada setiap kabupaten/kota terutama yang belum terbentuk sekolah lansia.

"Lansia ini di usia senjanya tetap menjadi lansia yang tangguh, smart, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. Artinya, walaupun usia sudah lanjut tapi mereka tetap bermanfaat untuk berkontribusi kepada negara," kata Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Nopian Andusti hadir mewakili Kepala BKKBN, dr. Hasto.

Sejak 2022 hingga Juni 2024, sudah terbentuk 757 sekolah lansia. Di Jawa Tengah, sudah terbentuk 177 sekolah lansia dengan jumlah siswa yang telah diwisuda pada standar 1 sebanyak 2.613 siswa dan standar 2 sebanyak 455 siswa.

Program untuk mensejahterakan lansia sebagai bagian keluarga termuat dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Selain itu, ditegaskan melalui Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021.

Adapun penyelenggaraan wisuda sekolah lansia tersebut termasuk dalam rangka perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024.

Potret Sekolah Lansia Semarang

Sejak tahun 1998, Maria Anna Sri Warti sudah mengadakan pertemuan komunitas lansia di wilayah Desa Genteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Namun, Sekolah Lansia sendiri baru ia mulai pada tahun 2019, terdiri dari delapan kelas untuk ‘membimbing’ lansia dari tujuh dusun.

"Untuk pembelajaran kami sesuai dengan kurikulum yang ada. Jadi, tidak semaunya sendiri. Kurikulum dasar tentang kesehatan, kurikulum menengah tentang praktek-praktek, kurikulum yang terakhir itu kunjungan," ujar Maria sebagai Kepala Sekolah Lansia BKL Pancasila.

Dirinya menjelaskan bahwa jemput bola menjadi sistem pembelajarannya. Hal ini karena tidak memungkinkan untuk mengumpulkan lansia dalam satu tempat. Para pengurus hadir langsung pada kelas di masing-masing dusun, dengan jadwal yang sudah dipadukan dengan mitra Rumah Sakit Ken Saras, Puskesmas Duren, Klinik Tri Karya, dan Rumah Retret Syalom.

"Antusias dari para lansia itu luar biasa. Kami bertemu sebulan sekali. Kalau sudah bertemu sekali saja maunya ketemu terus. Karena mereka merasa beruntung, merasa senang karena mendapat ilmu untuk kemandirian mereka pribadi, terutama di bidang kesehatan. Cara menolong diri sendiri juga disampaikan," kata Maria.

Sampai saat ini, Sekolah Lansia yang dipimpinnya sudah menyelesaikan kurikulum lanjut dan menengah standar 1, dan sedang menjalani kurikulum standar 2, untuk kemudian melanjutkan standar 3. Maria menyebut total siswa yang sudah wisuda sebelumnya sejumlah 215 orang, ditambah 130 orang diwisuda hari ini, dan menyisakan 471 siswa yang masih menjalani pembelajaran.***

Sentimen: positif (100%)