Sentimen
Positif (72%)
25 Jun 2024 : 04.40

Yayasan Masyarakat Teknologi Penghijauan Jalin Kerja Sama Perbaiki Iklim RI

25 Jun 2024 : 04.40 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Yayasan Masyarakat Teknologi Penghijauan Jalin Kerja Sama Perbaiki Iklim RI

Jakarta -

Yayasan Masyarakat Teknologi Penghijauan mengumumkan kerja sama berkaitan dengan mitigasi iklim. Yayasan tersebut menggandeng sejumlah pihak untuk bekerja sama dalam rangka mendukung perbaikan iklim di Indonesia.

Kerja sama itu resmi terjalin lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Senin (24/6) kemarin. Ketua Umum Yayasan Masyarakat Teknologi Penghijauan, Heru Gunawan, buka suara atas kerja sama tersebut.

"Ini sebuah langkah awal. pemahaman masyarakat Indonesia secara umum tentang konservasi, rehabilitasi, apalagi dikaitkan dengan karbon masih banyak yang bingung," kata Heru dalam keterangannya.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan langkah tersebut bertujuan memberikan pemahaman agar masyarakat bisa ikut memitigasi perubahan iklim di level masing-masing. Pasalnya, menurutnya, banyak masyarakat yang hanya memahami sebatas merestorasi, menanam, namun di sisi lain membutuhkan biaya untuk mempertahankan hidup yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Heru menyebut pembiayaan ini akan memprioritaskan pembangunan silvofishery (sistem pertambakan teknologi tradisional yang menggabungkan antara usaha perikanan dengan penanaman mangrove, antara kehutanan dengan perikanan).

"Sementara di Kabupaten Subang, pesisir, komunitas kami ada di empat kecamatan," kata dia.

"Jadi dua teknologi, orang bisa kontribusi secara individu terhadap perubahan iklim ini dengan beli token, NFT. kami juga pakai teknologi drone landing," sambungnya.

Heru juga menyampaikan teknologi dari Promax Digital bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam offset karbon dengan membeli token di pasar. "Jadi token adalah hak masyarakat untuk net zero. jadi sederhana dibandingkan kita harus menciptakan project," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Earth Exchange Schard E. Brannon bicara terkait komitmen untuk menurunkan gas emisi, khususnya di Indonesia. Dia menyebut ada prediksi gas emisi mencapai 41 persen pada 2045.

"Ini berkomitmen menurunkan gas emisi yang diprediksi 2045 bisa sampai 41 persen, kemudian di 2060 kita net zero artinya yang kita emisikan dan serap sama," katanya.

(maa/maa)

Sentimen: positif (72.7%)