Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Riyadh
Tokoh Terkait
Wow, Pejabat Saudi Sebut Jemaah Haji Tak Terdaftar Capai 400.000 Orang
iNews.id Jenis Media: Nasional
RIYADH, iNews.id - Pejabat senior Arab Saudi menegaskan pemerintah sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji, di tengah banyaknya korban meninggal dunia. Sebagian besar jemaah yang meninggal tak memiliki visa haji sehingga tak bisa mengakses layanan untuk menghindari dampak buruk dari suhu panas yang menembus 50 derajat Celsius.
Sebanyak 1.126 jemaah haji meninggal dunia berdasarkan data resmi hingga hingga Jumat (21/6/2024) yang dikumpulkan AFP. Angka tersebut merupakan data resmi yang dikumpulkan dari negara-negara bersangkutan, termasuk Mesir, Indonesia, Yordania, Tunisia, dan lainnya.
Baca Juga
600 Jemaah Haji Mesir Meninggal di Makkah, Presiden Sisi Perintahkan Penyelidikan
“Pemerintah tidak gagal, tapi ada kesalahan penghitungan di pihak jemaah yang tidak menyadari risikonya,” kata pejabat yang meminta identitasnya tak dipubikasikan, kepada AFP, seperti dikutip Sabtu (22/6/2024).
Pejabat itu menambahkan, pada 2 hari pelaksanaan haji yakni 15 dan 16 Juni, sebanyak 577 jemaah meninggal. Tanggal tersebut merupakan pelaksanaan Wukuf di Arafah, di mana jemaah menghabiskan waktu di bawah terik matahari di Jabal Rahmah untuk berzikir dan berdoa. Keesokan hari para jemaah melakukan lontar jumrah di Mina.
Baca Juga
Cerita Jemaah Haji Bertumbangan akibat Cuaca Panas: Saya Lihat Ada yang Pingsan lalu Meninggal!
“Ini terjadi di tengah kondisi cuaca buruk dan suhu yang sangat ekstrem,” kata pejabat tersebut.
Sebelum puncak pelaksanaan haji tahun ini, para pejabat Saudi mengatakan telah mengeluarkan lebih dari 300.000 orang dari Makkah karena tidak memiliki izin haji resmi.
Baca Juga
Presiden Tunisia Pecat Menteri Agama gegara Banyak Jemaah Haji yang Meninggal di Saudi
Namun kemudian, pejabat senior Saudi mengatakan ada perintah dari pimpinan untuk mengizinkan orang-orang yang sudah tiba di gerbang tempat-tempat suci untuk beribadah.
“Kami memperkirakan jumlah jemaah haji yang tidak terdaftar sekitar 400.000,” kata pejabat itu, seraya menambahkan sebagian besar berasal dari satu negara.
Pejabat itu tak menyebutkan negara yang dimaksud, namun merujuk pada Mesir.
Para diplomat Arab menyebutkan, dari total 658 warga Mesir yang meninggal, 630 di antaranya bukan bagian dari program haji resmi pemerintah.
Pelaksanaan haji tahun ini diikuti total 1,83 juta lebih jemaah, jumlah yang sama dengan 2023. Sebanyak 1,6 juta di antaranya berasal dari luar negeri dan sisanya dari dalam, termasuk ekspatriat.
Jamaah haji yang tidak terdaftar tidak bisa mengakses fasilitas yang disediakan pemerintah untuk menunjang kenyamanan ibadah, seperti transportasi serta tenda-tenda ber-AC. Meski demikian pejabat itu mengonfirmasi, jemaah haji tak resmi sebenarnya masih bisa menggunakan bus.
Hanya saja dia menegaskan, jumlah bus yang disediakan oeh pemerintah hanya cukup unuk menampung jemaah terdaftar.
“Tidak ada larangan bagi mereka untuk menggunakan bus, namun bus ini dipersiapkan bagi jamaah haji terdaftar,” kata pejabat tersebut.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (98.4%)