Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Semarang, Surabaya, Bekasi, Malang, Cirebon, Samarinda, Pontianak, Indramayu, Banjarmasin, Sampit
Tokoh Terkait
Habib Bahar bin Smith Berapi-api Singgung Ucapan Rhoma Irama, Ini Daftar Nama Habib Palsu di Indonesia hingga Cara Bedakan yang Asli
TVOneNews.com Jenis Media: News
Jakarta, tvOnenews.com - Perkara nasab atau garis keturunan para habib di Indonesia belakangan mengemuka sejak Habib Bahar Bib Smith berapi-api menentang pernyataan Rhoma Irama soal habib.
Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia ini ternyata sudah diguncang sejak lama dengan munculnya habib palsu.
Ini terlihat dari daftar nama habib palsu yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW. Pernyataan ini pernah dikeluarkan oleh Rabithah Alawiyah pada 2020.
Pada 11 Juni 2020, Rabithah Alawiyah mengumumkan sebagian data habib palsu dan pihaknya juga telah memberikan pernyataan resmi tentang Azmatkhan.
"Dengan ini, kami menyatakan bahwa wabilah Azmatkhan adalah salah satu wabilah/marga dari Saadah Bani Alawi yang nasabnya tersambung ke Sayyid Alwi Ammul Fagih bin Muhammad Shohib Mirbath akna tetapi lembaga kami sampai saat ini hanya mempunyai syajarah nasab keturunan Azmatkhan sampai walisongo saja sehingga kami tidak dapat mengisbat/mengesahkan kebenaran jalur nasab tersebut kebawahnya. Kami juga mengklarifikasi bahwa Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah TIDAK PERNAH memberikan pengakuan kepada lembaga nasab Asyraf Azmatkhan Ahlulbait Internasional maupun logonya," bunyi pernyataan Rabithah Alawiyah, 11 Juni 2020.
Daftar Habib Palsu di Indonesia Menurut Rabithah Alawiyah
1. Al Habib Muhammad Jaelani Azmatkhan-Indramayu
2. Al-Imam Asy-Syaikh An-Naqib Al-Habib Prof. Dr. KH. R. Shohibul Faroji Azmatkhan, S. Ag. MA-Jakarta
3. Al Habib Muhammad Irwan Arifin Al Kaff-Banjarmasin
4. Al Habib Muhammad Hamdani Al Kaff-Banjarmasin
5. Al Habib Muhammad Rabbani Azmatkhan-Sampit
6. Al Habib Muhammad Chatab Azmatkhan-Samarinda
7. Al Habib Muhammad Ali Syahbana Al Kaff-Banjarmasin
8. Al Habib Khairul Azmatkhan - Kalimantan Selatan
9. Al Habib Ishaq Asmatkahan - Martapura
10. Al Habib Jazuli Rahman Al-Qadri-Banjarmasin
11. Al Habib Hadi bin Abdullah Azmatkhan-Jakarta
12. Al Habib Yusuf Bin Imron Bahasyim-Martapura
13. Al Habib Ahmad Abdul Fatah Alaydrus-Samarinda
14. Al Habib Abbas bin Fuad Hasyim Azmatkhan-Cirebon
15. Al Habib Ahmad Azmatkhan-Malang
16. Al Habib Abdul Hakim Azmatkhan-Jakarta
17. Al Habib Ahmad Adib Nawawi Azmatkhan-Semarang
18. Al Habib Ali Azmatkhan-Surabaya
19. Al Habib Akbar bin Muhammad Bafaqih-Banjarmasin
20. Al Habib Jafar bin Abdurrohman Azmatkhan-Bandung
21. Al Habib Aziz Zein Azmatkhan-Pontianak
22. Al Habib Muhamad Yusuf Ramli Al Kaff-Banjarmasin
23. Al Habib Rizal bin Fauzi Ba'alawy-Jakarta
24. Habib Mardi Bahasyim-Martapura
25. Al Habib Muhammad Alaydrus-Jambi
26. Al Habib Muhammad Azmatkhan-Jakarta
27. Al Habib Nuzly Ramadahani Azmatkhan-Martapura
28. Al Habib Seggaf bin Rafiq Alaydrus-Kalimantan Timur
29. Al Habib Nur'id Khalil Azmatkkhan-Martapura
30. Al Habib Yahya bin Thohir Alaydrus-Borneo
31. Al Habib Zainal Ilmi Azmatkhan-Martapura
32. Al Habib Ramzi bin Fauzy Ba'alawy-Jakarta
33. Al Habib Umar Alaydrus-Jambi
Kehadiran habib palsu di muka umum membuat masyarakat resah. Apalagi masyarakat yang awam merasa sulit untuk membedakan antara habib asli dan habib palsu karena masih melihat dari sisi fisik dan penampilan.
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, Kiai Usamah Zahid memberikan sebuah cara yang bisa digunakan untuk memastikan seseorang bergelar habib.
Menurut Kiai Usamah Zahid, pada dasarnya seorang habib merupakan dzuriyyah rasul atau keturanan Rasullah SAW melalui jalur Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimatuh, kemudian putra Sayyidina Hasan dan Husen lalu menurunkan generasi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Kiai Usamah Zahid mengatakan Habib memiliki makna orang yang dicintai dan mencintai, artinya ketika seorang habib memiliki sifat dasar cinta dalam hatinya maka perilaku dan akhlaknya harus sesuai dengan gelar yang disandangnya, apalagi di belakang nama habib ada nama besar Rasulullah SAW di belakangnya.
Kiai Usamah Zahid mengatakan bahwa habib mempunyai tiga kategori, yakni:
1. Habib asli dan alim.
Habib yang semacam ini menurutnya harus dihormati serta dimuliakan karena di dalam dirinya mengalir darah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, masyarakat harus tunduk terhadap pendapat habib tersebut karena keilmuan yang dimilikinya.
2. Habib asli tapi tidak alim. Habib yang kurang memahami ilmu agama karena tidak pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah atau pesantren.
Kepada habib golongan kedua ini, kita harus tetap takzim dan menghormatinya.
3. Habib Palsu. Kiai Usamah menilai orang yang sekadar mengaku dirinya habib memiliki akhlak tidak baik.
Setelah dicek kebenarannya ternyata bukan habib asli, maka tinggalkan saja tanpa perlu menghina, membully karena dia tetaplah manusia yang harus dihormati. Tiga hal tersebut bisa menjadi landasan menghadapi habib atau orang yang mengaku habib agar tidak salah dalam mengambil suri teladan.
Sentimen: negatif (94%)