Bahas Pelemahan Rupiah, Jokowi Panggil Menteri Rapat Terbatas, Begini Respons Sri Mulyani

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

21 Jun 2024 : 08.47
Bahas Pelemahan Rupiah, Jokowi Panggil Menteri Rapat Terbatas, Begini Respons Sri Mulyani

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore, untuk membahas dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, serta sejumlah kepala lembaga seperti Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hadir dalam rapat tersebut.

Saat diwawancarai, Sri Mulyani mengkonfirmasi bahwa rapat tersebut fokus membahas pergerakan rupiah yang terus melemah.

"Ya," ujar Sri Mulyani singkat kepada wartawan ketika ditanya mengenai tujuan rapat.

Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah saat ini adalah respons yang wajar terhadap pemulihan ekonomi AS yang membaik dan penguatan dolar AS terhadap mata uang global lainnya.

“Kita monitor saja dinamika atau fluktuasi berbagai mata uang dunia (currency), US dollar menguat, karena ekonomi Amerika membaik,” kata Airlangga usai acara Konferensi Pers Pengembangan King’s College London di Jakarta, Kamis.

Pada pukul 14.46 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat mencapai Rp16.425 per dolar AS. Airlangga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pergerakan rupiah dan mempercayakan Bank Indonesia untuk memonitor secara intensif.

Meskipun sebelumnya banyak pengamat pasar yang memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga untuk meredam pelemahan rupiah, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen.

Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menyatakan bahwa meskipun kebijakan kenaikan suku bunga bisa meredam pelemahan rupiah, namun dengan sentimen kuat terhadap dolar AS, penguatan rupiah kemungkinan tetap terbatas.

Analisis pasar hari ini menunjukkan bahwa potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka, dengan perkiraan potensi support di kisaran Rp16.350 per dolar AS untuk hari ini.

Pelaku pasar masih dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang cenderung menahan keputusan untuk memangkas suku bunga. (*)

Sentimen: negatif (92.8%)