BSI diduga berniat hindari audit aset Muhammadiyah dengan sengaja menunjuk Felicitas Tallulembang sebagai komisaris.

Muhammadiyah sebagai tonggak dari BSI dengan jumlah aset Rp15 Triliun namun tak masuk dalam jajaran direksi mulai dikritik Rocky Gerung.

Rocky Gerung memandang bahwa ditunjuknya Felicitas Tallulembang sebagai komisaris BSI bukanlah sebuah kebetulan belaka.

Pasalnya bagaimana mungkin Muhammadiyah sebagai nasabah terkaya di BSI justru tak bisa mengawasi asetnya sendiri.

Sehingga pengamat politik tersebut mencurigai adanya taktik yang sengaja dilancarkan seperti dikutip Kilat.com dari YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 20 Juni 2024.

“Karena Muhammadiyah mampu mengaudit secara modern, maka mereka mau kontrol langsung atas hasil investasi mereka,”

Rocky Gerung menduga bahwa jajaran direksi termasuk Felicitas Tallulembang sebagai komisaris merupakan bagian dari strategi.

Munculnya sosok Abdul Mu’ti dari PP Muhammadiyah ditengarai telah membuat bank BUMN tersebut panik.

Pasalnya, organisasi Islam tersebut dikenal jujur dan memiliki sistem akuntansi yang akurat.

“Sebagai organisasi masyarakat, mereka terkenal dengan akuntansi yang teliti,” imbuhnya.

Ditambah lagi, belakangan BSI disebut lebih sering melirik pemodal kaya ketimbang masyarakat kecil.

Rocky Gerung menilai bahwa hal ini menjadi kontra dengan otak Muhammadiyah yang sangat mementingkan UMKM.

Sehingga BSI diduga sengaja memilih Felicitas Tallulembang di kursi komisaris ketimbang Abdul Mu’ti demi menghindari audit dana Muhammadiyah.

"Seiring berjalannya waktu, semakin diambil alih oleh pemodal besar, sehingga direksinya pun sudah diatur," ujarnya.

“Muhammadiyah menolak investasi yang selama ini mereka lakukan kemudian dipegang oleh orang-orang yang tidak mengerti aspek sosialnya mereka,” pungkasnya.

Demikian soal isu ditunjuknya Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris BSI yang Rocky Gerung duga demi menghindari audit. (*)

Foto: BSI yang diduga sengaja tunjuk komisaris Felicitas Tallulembang demi hindari audit dana Muhammadiyah (kbr/laman BSI)