Sentimen
Negatif (100%)
20 Jun 2024 : 06.26
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Beijing, Washington, Pyongyang, Kuala Lumpur, Serang, Moskow, Manila, Tel Aviv, Budapest

Kasus: kebakaran

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Perang Baru di Arab, Kim Jong Un-Putin, Malaysia BRICS

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

20 Jun 2024 : 06.26
Perang Baru di Arab, Kim Jong Un-Putin, Malaysia BRICS

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di dunia saat ini terus memanas. Banyak hal yang terjadi, seperti serangan Israel yang belum juga usai di Gaza hingga pemilihan pemimpin baru aliansi NATO.

Berikut update-nya, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber.

-

-

1. Update Gaza

Serangan Israel ke Gaza masih berlangsung hingga kini. Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan gencar Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu telah mencapai 37.372, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa.

Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan, setidaknya 85.452 orang terluka dalam serangan genosida tersebut. Ini terjadi saat serangan mematikan Israel memasuki hari ke-256.

"Pasukan Israel menewaskan 25 orang, dan melukai 80 lainnya dalam tiga pembantaian terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir," kata kementerian itu.

Tim penyelamat tidak dapat menjangkau banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan, tambahnya.

Israel telah melanjutkan serangan besar-besaran di daerah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober 2023, menyusul serangan Hamas meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Lebih dari delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat.

Israel dituduh melakukan "genosida" di Mahkamah Internasional (ICJ). Dalam putusan terbarunya, ICJ telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserbu pada tanggal 6 Mei.

2. Perang Hizbullah-Israel

Militer Israel dan pasukan Hizbullah sudah saling serang di perbatasan Lebanon selatan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza pada Oktober 2023. Namun saat ini, kedua pasukan makin sering melakukan serangan.

Pada Jumat (14/6/2024) pekan lalu, Israel membalas serangan roket Hizbullah dengan membombardir Lebanon selatan. Sebelumnya, puluhan rudal diluncurkan ke arah Israel utara selama beberapa hari.

Sirene peringatan berbunyi di daerah perbatasan Israel utara pada pagi hari, ketika 35 rudal ditembakkan dari Lebanon selatan ke daerah sekitar kota perbatasan Kiryat Shmona.

Serangan tersebut menyebabkan banyak bangunan dan mobil rusak. Selain itu, kebakaran hutan pun terjadi di beberapa lokasi akibat puing-puing yang berjatuhan di tengah gelombang panas.

Sebagai tanggapan, militer Israel mengatakan artileri mereka menyerang lokasi peluncuran yang dioperasikan oleh milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan. Jet Israel juga menghantam infrastruktur Hizbullah di wilayah Odaisseh dan Kfarkela.

Sementara Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan keputusan untuk melakukan perang habis-habisan dengan Hizbullah akan segera diambil. Para jenderal Israel pada Selasa (18/6/2024) malam mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani rencana serangan ke Lebanon.

3. Kim Jong Un Ketemu Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin tertinggi Kim Jong Un. Putin tiba di Ibu Kota Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) pukul 3 pagi waktu setempat.

"Presiden Vladimir Putin pada 18-19 Juni akan pergi ke Republik Demokratik Korea dalam kunjungan kenegaraan persahabatan," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.

Kremlin mengatakan, maksud dan tujuan perjalanan itu adalah kunjungan "persahabatan".

Kunjungan ini juga dilakukan sembilan bulan setelah Putin menjamu Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam sebuah perjalanan luar negeri yang langka ke Timur Jauh Rusia, di mana keduanya saling memuji.

Pengumuman Kremlin mencuat di tengah kecurigaan Barat atas Pyongyang yang dituding memasok senjata ke Moskow untuk menyerang Ukraina. Kunjungan ke Korut dilakukan saat Putin mencari amunisi untuk melanjutkan kampanye militernya yang diluncurkan pada Februari 2022, yang telah membuat Moskow terisolasi secara global.

Setelah Korut, Moskow mengatakan Putin kemudian akan melakukan perjalanan ke Vietnam. Negara-negara Barat, Korea Selatan, dan Kyiv menuduh Pyongyang mengirim senjata ke Moskow untuk digunakan di Ukraina, yang melanggar sanksi PBB terhadap Korut

4. Panas China dengan Taiwan

Hubungan China dan Taiwan masih memanas. Beberapa hari setelah pelantikan Presiden Taiwan yang baru William Lai Ching-te, China yang marah melancarkan latihan militer di sekitar Taiwan. Media pemerintah China mengatakan Beijing mengirimkan puluhan jet tempur yang membawa rudal aktif, dan melakukan serangan tiruan, bersama dengan kapal perang, terhadap sasaran militer bernilai tinggi.

Reuters pada Kamis (23/5) bulan lalu menuliskan, ini merupakan respons terhadap 'tindakan separatis' dengan mengirimkan pesawat tempur bersenjata lengkap dan melakukan serangan tiruan. Latihan itu dilakukan di selat Taiwan dan sekitar kepulauan yang dikuasai Taiwan sebelah pantai China.

China yang memandang Taiwan sebagai wilayah di bawah kepemimpinannya mengecam pidato pelantikan Lai, pada Senin lalu. Lai meminta agar China menghentikan ancamannya dan mengatakan kedua sisi selat itu tidak saling tunduk.

Hal itu juga direspons Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang menyebut Lai 'memalukan'.

Lai menyebut telah berulang kali meminta untuk melakukan pembicaraan dengan China, namun ia ditolak. Sehingga ia mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka dan menolak klaim kedaulatan dari China.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bahwa Amerika Serikat (AS) memancing Beijing ke dalam konflik militer atas Taiwan. Hal ini dilaporkan oleh Financial Times mengutip seorang sumber.

Xi mengatakan kepada Von der Leyen bahwa AS "berusaha memprovokasi Beijing dengan menyediakan senjata ke Taiwan," tetapi dia "tidak akan terpancing."

Pernyataan itu disampaikan selama pertemuan antara Xi dan Von der Leyen pada April tahun lalu.

5. Panas China dengan Tetangga RI, Filipina

China dan Filipina juga masih memanas dalam sengketa Laut China Selatan (LCS). Dalam update terbaru, pimpinan militer dan intelijen menyaksikan para petugas penjaga pantai menunjukkan foto-foto yang menurut badan tersebut adalah laser kelas militer yang diarahkan China ke kapal Filipina di perairan yang disengketakan beberapa hari sebelumnya.

Eduardo Ano, penasihat keamanan nasional dan ketua gugus tugas LCS, harus memutuskan apakah akan merilis foto-foto tersebut dan mengambil risiko kemarahan Beijing, atau menahan diri untuk tidak membuat tetangganya yang besar itu kesal.

"Publik berhak tahu," kata pensiunan jenderal itu kepada para pejabat. "Terbitkan foto-foto itu."

Pertemuan yang sebelumnya dirahasiakan itu menandai momen penting, karena Manila memulai publisitas kilat untuk menyoroti sengketa teritorial yang semakin intensif di LCS, di mana tabrakan kapal, penggunaan meriam air, dan protes diplomatik berikutnya telah meningkatkan ketegangan kedua negara.

"Itu adalah titik balik dan lahirnya kebijakan transparansi," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Jonathan Malaya, yang menghadiri pertemuan tersebut dan menceritakan pertukaran pendapat itu, kepada Reuters.

"Tujuannya adalah untuk akhirnya memberikan dampak yang besar pada reputasi, citra, dan kedudukan Beijing."

Sebagai informasi, China selama ini sudah mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yakni sekitar 90% yang meliputi area seluas sekitar 1,3 juta mil persegi, dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line), yang kemudian berubah menjadi 10 garis putus-putus. Klaim ini termasuk sebagian besar pulau di dalamnya.

Dari klaim sepihak tersebut, Negeri Tirai Bambu bahkan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di sana. LCS sendiri dilintasi oleh jalur pelayaran penting dan berisi ladang gas dan tempat penangkapan ikan yang kaya.

Klaim teritorial sepihak tersebut tumpang tindih dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain dengan China, LCS sendiri berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

6. Malaysia Bergabung dengan BRICS

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahnya akan segera memulai proses bergabung dengan aliansi dagang BRICS. Hal ini ditegaskannya dalam sebuah wawancara dengan media China, Guancha, Selasa (18/6) kemarin.

Dalam pemaparannya, Anwar mengatakan Kuala Lumpur mengambil keputusan karena BRICS, yang berisi Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, sebagai perwakilan dari negara-negara Selatan atau Global South. Saat ini, Malaysia disebutnya telah mengikuti prosedur formal untuk bergabung ke BRICS.

"Kami telah membuat kebijakan kami dengan jelas dan kami telah membuat keputusan. Kami akan segera memulai proses formal. Sejauh menyangkut negara-negara Selatan, kami sepenuhnya mendukung," kata Anwar, menurut Guancha yang dikutip Al Jazeera.

Anwar kemudian menggemakan kembali kritik terhadap dominasi dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional yang disuarakan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Menurutnya, hal ini tidaklah adil dalam praktik perdagangan internasional.

"Tahun lalu Malaysia memiliki investasi tertinggi, namun mata uangnya masih diserang. Ya, itu telah mereda dalam beberapa minggu terakhir. Tapi itu tidak masuk akal, itu bertentangan dengan prinsip dasar perekonomian," tambah Anwar.

"Mengapa? Mata uang yang sepenuhnya berada di luar sistem perdagangan kedua negara dan tidak relevan dengan aktivitas perekonomian di negara tersebut, menjadi dominan, semata-mata karena digunakan sebagai mata uang internasional."

Didirikan pada tahun 2006, kelompok ini awalnya dikenal sebagai BRIC, dan terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, dan kelompok tersebut kemudian dikenal sebagai BRICS.

Pada Januari 2024, blok tersebut memperluas keanggotaannya hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

7. Bos Baru NATO

Nama Mark Rutte digadang-gadang merupakan figur paling kuat untuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO. Perdana Menteri (PM) Belanda yang akan lengser itu hanya selangkah lagi memegang kepemimpinan aliansi militer Barat itu menggantikan Jens Stoltenberg.

Potensi Rutte untuk memegang posisi Sekjen NATO semakin dekat setelah dirinya memenangkan hati PM Hungaria Viktor Orban. Di depan Orban, Rutte berjanji tidak akan mengerahkan pasukan Budapest atau meminta uang kepada negara itu dalam dukungan blok itu pada Ukraina.

"Hungaria siap mendukung pencalonan PM Rutte untuk menjadi Sekjen NATO," tulis Orban dalam laman X nya, Selasa (18/6/2024).

Slovakia, anggota NATO lainnya yang pemerintahannya dipandang bersimpati kepada Rusia, juga mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya bersedia mendukung Rutte.

"Republik Slovakia dapat membayangkan mendukung PM Belanda Mark Rutte sebagai pemimpin aliansi," ujar Presiden Slovakia, Peter Pellegrini.

Bulan depan, NATO akan mengadakan pertemuan puncak tahunannya di Washington DC. Rutte diperkirakan akan mengambil alih jabatan ketua aliansi setelah pertemuan puncak tersebut, yang akan membahas bagaimana memastikan dukungan militer jangka panjang untuk Ukraina.

Sekjen NATO dipilih berdasarkan konsensus dari 32 anggota aliansi, dengan Hungaria dan Slovakia menyatakan mendukung Rutte. Hanya tinggal Rumania yang belum memberikan dukungan.

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, adalah kandidat saingan Rutte. Namun tidak mendapat dukungan dan diperkirakan oleh anggota aliansi akan segera mundur.


[-]

-

5 Update Perang Gaza: Korban Tewas Tembus 27.900, AS Warning Israel
(fab/fab)

Sentimen: negatif (100%)