Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: phising
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kompolnas Minta Polri Tindak Tegas Anggota yang Lindungi Bandar Judi, Ferdinand Hutahean: Sebut Namanya, Jangan Jadi Fitnah
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Ferdinand Hutahean menanggapi desakan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Polri untuk menindak tegas oknum anggota yang melindungi bandar judi online.
Ferdinand meminta Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, untuk secara jelas menyebutkan nama oknum anggota yang diduga terlibat dalam perlindungan terhadap bandar judi online.
"Emang ada yang lindungi Bu? Sebutkan namanya dong kalau ada biar publik tau," ujar Ferdinand dalam keterangannya di aplikasi X @ferdinand_mpu (19/6/2024).
Menurut Ferdinand, langkah ini penting untuk memastikan bahwa pernyataan Poengky tidak hanya sekadar isu yang dapat berujung pada fitnah terhadap petinggi Polri.
"Jangan jadi hanya sekedar isu yang kemudian menjadi fitnah terhadap petinggi-petinggi Polri," tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong Polri untuk bersikap lebih tegas dalam menegakkan hukum terhadap anggota kepolisian yang terbukti menjadi pelindung bisnis judi online.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, menyatakan bahwa penyelesaian kasus judi online menjadi lebih rumit karena adanya dugaan keterlibatan anggota kepolisian yang melindungi para bandar judi online.
Menurut Poengky, penangkapan para bandar besar akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap keseriusan Polri dalam menegakkan hukum.
Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Polri dalam menangkap bandar judi online yang berada di luar negeri.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Polri menjalin kerjasama dengan berbagai pihak internasional untuk menangkap para bandar tersebut.
Untuk diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengumumkan bahwa sebanyak 1.904.246 konten judi online telah berhasil diblokir oleh pihaknya.
Selain itu, ribuan rekening bank dan e-wallet juga telah mengalami pemblokiran.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Budi Arie usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada hari Rabu (22/5/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua OJK Mahendra Siregar, dan Ketua PPATK Ivan Yustiavandana.
"Berdasarkan data dari periode 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024 lalu, kami berhasil melakukan takedown terhadap 1.904.246 konten judi online. Pemblokiran rekening mencapai 5.364 dan 555 e-wallet telah diajukan kepada Bank Indonesia," ungkap Budi Arie kepada awak media.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya melakukan pemberantasan judi online dari sumbernya.
Koordinasi telah dilakukan dengan platform digital internasional, mengingat terdapat perubahan keyword yang terjadi.
"Kami terus berkoordinasi dengan semua platform. Baik Google maupun Meta. Di Google saja, terdapat 20.241 perubahan keyword terkait judi, sedangkan di Meta terdapat 2.637 keyword baru. Kami terus memburu hal ini agar pemberantasan judi online dari sumbernya dapat kami selesaikan," beber Budi.
Selain itu, Budi juga mencatat adanya konten phising yang berupaya mendapatkan data pribadi di situs lembaga pendidikan.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (99.5%)