Sentimen
Negatif (96%)
17 Jun 2024 : 19.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cirebon, Paris

Kasus: pembunuhan

Terbongkar, Alasan Hotman Paris Tolak Jadi Pengacara Iptu Rudiana: Ada Permintaan di Luar Nalar

18 Jun 2024 : 02.48 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Terbongkar, Alasan Hotman Paris Tolak Jadi Pengacara Iptu Rudiana: Ada Permintaan di Luar Nalar

Jakarta, tvOnenews.com - Mengejutkan netizen soal kabar terbongkarnya alasan kuat Pengacara Kondang Hotman Paris tolak jadi Pengacara keluarga Iptu Rudiana, yang merupakan ayah Eky di kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Hal itu diungkap Hotman Paris sendiri kepada awak media saat dirinya di Mabes Polri. 

Awalnya, ia akui, dirinya diminta untuk jadi pengacara Iptu Rudiana itu ketika dirinya didatangi orang Mabes Polri.

Menurut Hotman Paris tawaran Iptu Rudiana kepadanya untuk menjadi pengacara dalam kasus Vina Cirebon sudah ditolak karena satu alasan.

Hal ini lantaran, kata Hotman Paris, ayah Eky itu mengajukan permintaan di luar nalar atau tak masuk akal dalam kasus Vina Cirebon. 

Permintaan Iptu Rudiana kepada Hotman Paris itu ialah harus mengakui jika Pegi Setiawan yang sekarang ditahan sebagai tersangka kasus Vina Cirebon.

"Jadi seolah-olah kita kuasanya harus setuju Pegi sekarang pembunuhnya," ujar Hotman Paris, seperti yang dikutip pada Senin (17/6). 

"Saya tetap tolak karena tidak mau disyaratkan begitu," ujar Hotman Paris.

Selain alasan itu, ia juga mengaku kecewa dengan Iptu Rudiana yang abai saat dihubungi dalam kasus Vina Cirebon.

Padahal Hotman Paris telah beberapa kali menghubungi Iptu Rudiana namun selalu diabaikan.

Terlebih keterangan dari Iptu Rudiana ini kata Hotman Paris bisa membuka tabir kasus Vina Cirebon yang selama ini ditutupi. 

Apalagi peran Iptu Rudiana begitu sentral dalam mengungkap kasus Vina Cirebon sehingga perlu segera memberikan keterangan kata Hotman Paris.

"Saya ajak ketemu tidak ada komentar apapun dan tidak ada jawaban," ujar Hotman Paris. 

"Saya kecewa ada apa dengan bapak Eky ini padahal dia seorang polisi," pungkasnya. (aag)

Sentimen: negatif (96.8%)