Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Seoul, Pyongyang, Moskow
Tokoh Terkait
Putin Sebut Rusia Akan Terus Dukung Korut Lawan AS
iNews.id Jenis Media: Nasional
PYONGYANG, iNews.id - Rusia akan terus mendukung rakyat Korea Utara dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat. Tujuan perlawanan itu adalah agar Pyongyang mendapatkan hak memilih jalur pembangunannya secara mandiri, tanpa didikte pihak mana pun.
"Rusia secara konsisten mendukung dan akan terus mendukung DPRK dan rakyat Korea yang heroik dalam konfrontasi mereka melawan musuh yang berakal busuk, berbahaya, dan agresif, dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan, identitas, dan hak untuk secara mandiri memilih jalur pembangunan," ungkap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah artikel untuk surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun.
Baca Juga
Putin Dipastikan Berkunjung ke Korut dan Vietnam Pekan Ini
DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea (Republik Rakyat Demokratik Korea), nama resmi Korut di panggung internasional.
Putin mencatat bahwa Korut sudah bertahun-tahun mengalami tekanan ekonomi, provokasi, pemerasan dan ancaman militer dari Amerika Serikat. Kendatipun demikian, Pyongyang selalu menggunakan cara yang tepat untuk membela kepentingan mereka.
Baca Juga
Makin Panas! Korsel Bakal Serbu Korut dengan Siaran Propaganda lewat Pengeras Suara Raksasa
Dia mengatakan, para pemimpin Korut yang diketuai oleh Kim Jong Un, telah berulang kali menyatakan keinginan untuk menyelesaikan semua perselisihan yang ada secara damai. "Namun, Washington, yang menolak untuk melaksanakan perjanjian yang telah dicapai sebelumnya, terus-menerus mengajukan tuntutan baru yang semakin keras dan jelas tidak dapat diterima," ujar Putin.
Rusia terus meningkatkan hubungan dengan Korut dan negara-negara lain yang memusuhi Amerika seperti Iran sejak dimulainya agresi militer di Ukraina, lebih dari dua tahun silam. Hubungan Moskow dengan negara-negara itu pun membuat Barat khawatir.
Baca Juga
Korut Kembali Kirim Balon Bawa Sampah ke Seoul, Militer Korsel Siaga
Amerika Serikat dan Ukraina pada Januari lalu menuduh Rusia menembakkan rudal balistik jarak pendek yang dipasok Koruy ke Ukraina. Namun Rusia menolak untuk mengonfirmasi ataupun menyangkalnya.
Awal pekan ini, Putin dijadwalkan berkunjung ke Korut untuk bertemu Kim. Menurut media Rusia, kedua pemimpin itu mungkin akan mendiskusikan tentang wacana Moskow mendatangkan para pekerja migran dari Korut.
Untuk diketahui, Rusia mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah akibat perang di Ukraina. Pasalnya ratusan ribu warga muda dan angkatan kerjanya pergi berperang atau melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari mobilisasi umum.
Satu-satunya perjalanan Putin sebelumnya ke Korut terjadi pada 2000, tahun pertama masa kepresidenannya.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: negatif (99.6%)