Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi
Anak Polisi Diduga Hamili Pacar yang Masih SMP, Rayu Demi Rasa Sayang
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Anak polisi berinisial R (18) dilaporkan ke Polres Metro Bekasi lantaran diduga menghamili seorang siswi SMP berinisial P yang merupakan pacarnya. Laporan tersebut dilayangkan oleh orangtua P lantaran merasa kecewa dengan keluarga R yang tak kunjung memberikan pertanggung jawaban kepada mereka.
Ayah sang siswi SMP itu pun berharap Polres Metro Bekasi segera menindaklanjuti laporannya.
“Perkara dilanjutkan saja. Sudah menunggu sekian lama tidak ada niat baiknya, sudah terlanjur kalau sudah seperti ini,” katanya, dikutip pada Selasa, 18 Juni 2024.
Aksi pencabulan itu dilakukan R pada 2023. Saat itu, ia duduk di bangku SMA, sedangkan korban masih SMP kelas 2, berusia 14 tahun.
R diketahui membujuk rayu P dan mengatakan bahwa P harus berani jika sayang dengannya.
Korban Diminta Gugurkan KandunganIbu korban mengetahui jika P mengandung saat usia kandungan P sudah empat bulan. Setelah itu, orangtua P menemui orangtua R untuk meminta pertanggung jawaban.
Orangtua R berjanji untuk bertanggung jawab selama proses kehamilan sampai melahirkan dalam bentuk uang alias membiayainya saja. Namun, meraka tidak akan menikahkan keduanya.
Sayangnya, janji tersebut tak ditepati. Orangtua R justru tak peduli dengan keluarga korban.
Bahkan, ibu R pernah mendesak ibu P untuk menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungan P.
Kini, korban telah melahirkan bayi dalam kandungannya tersebut. Hingga bayinya berusia 6 bulan, orangtua pelaku pun tak kunjung memberikan pertanggung jawaban.
Polisi Dalami LaporanKepolisian sudah menindaklanjuti laporan tersebut. Menurut keterangan Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Widodo, saat ini status kasus tersebut masih dalam lidik.
“Masih lidik, baru kemarin, baru 3 hari,” ujarnya pada Minggu, 16 Juni 2024 kemarin.
Sejauh ini, sudah ada empat orang yang diperiksa. Nantinya, kepolisian juga akan memanggil terduga pelaku.***
Sentimen: negatif (96.2%)