Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Tokoh Terkait
Jutaan Jemaah Haji Lontar Jumrah di Mina, Ke Mana Batu-Batu Tersebut Berakhir?
iNews.id Jenis Media: Nasional
MINA, iNews.id - Melempar jumrah merupakan salah satu bagian dari ibadah haji yang dilaksanakan pada hari Tasyrik, yakni 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Setiap jemaah melempar jumrah tiga kali yakni Ula, Wustho, Aqabah, masing-masing menggunakan tujuh kerikil.
Bayangkan saja, jika tahun ini 1,83 juta jemaah maka ada berapa jumlah kerikil yang dilempar ke tiga pilar di Mina.
Baca Juga
Hari Ini, Ribuan Jemaah Haji Undangan Raja Salman Melakukan Lontar Jumrah
Perjalanan batu-batu kerikil itu merupakan operasi yang diatur secara cermat oleh otoritas terkait, mewujudkan perpaduan antara tradisi dan logistik modern.
Di jantung kawasan Jamarat, terdapat sistem canggih yang dirancang untuk menangani batu kerikil yang digunakan jemaah haji.
Baca Juga
Ada Jemaah Haji Bawa Batu dari Indonesia untuk Lempar Jumrah, PPIH: Harusnya Tak Perlu
Seorang pegawai dari Kedana Company, perusahaan yang bertanggung jawab memelihara Tempat Suci, proses dimulai setelah jemaah menyelesaikan lempar jumrah pada hari Tasyrik.
Ada tiga pilar yang menjadi target lemparan jumrah masing-masing memiliki tinggi sekitar 15 meter. Ada empat lantai tempat jemaah melontar jumrah.
Baca Juga
Catat, Ini Hukum Bawa Batu Jumrah ke Tanah Air
Setelah dilempar ke pilar, kerikil-kerikil itu jatuh ke ruang bawah tanah, berkumpul di satu area yang ditentukan. Fase selanjutnya, batu diarahkan masuk conveyor. Dari situ batu-batu itu menjalani proses penyaringan dan pencucian untuk menghilangkan debu dan kotoran.
Setelah dibersihkan, kerikil ini diangkut ke fasilitas penyimpanan, menunggu untuk digunakan kembali atau ditangani dengan tepat setelah musim haji berakhir.
Volume batu yang dikelola setiap musim sangat besar, berkorelasi langsung dengan jumlah jamaah haji, yang menandakan adanya upaya logistik yang sangat besar.
Kerikil-kerikil itu disediakan untuk para jemaah yang dimasukkan dalam kantong. Petugas membagikan lebih dari 83.411 kantong kerikil di 300 titik jalur pejalan kaki di Muzdalifah dan Jembatan Jamarat.
Tujuannya untuk memastikan para jemaah mendaptkan kerikil dengan mudah untuk ritual tersebut, sehingga meringankan beban mereka. Kerja petugas itu tentu saja sangat membantu para jemaah sehingga konsentrasi ibadah mereka tak terpecah.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: positif (97%)