Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Tokoh Terkait
IKN Dinilai Proyek Liar, Kenapa?
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai memiliki maksud lain. Proyek itu dinilai liar yang diduga untuk menyejahterakan dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Ibu Kota ini betul-betul liar. Makanya saya bilang ibu kota ini, jadi saya empat tahun lalu saya sudah debat soal ini, saya bilang ini sebenarnya hanya untuk dua hal satu untuk Jokowi dinastinya karena men-set up itu,” kata Peneliti Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dalam acara Crosscheck Face to Face by Medcom.id dengan tema ‘Menguak Tabir ‘Belok Arah’ Pindah Ibu Kota’ yang disiarkan pada Minggu, 16 Juni 2024. Syahganda menjelaskan analisanya itu dinilai sebagai tawaran bagi politikus untuk membuktikan Jokowi masih bisa memimpin. Pergantian bisa dilakukan dengan penerusnya. “Supaya dia ada mainan supaya orang tetap percaya bahwa dia bisa lanjutin itu,” ujar Syahganda. Tuduhan lainnya yakni IKN dibuat untuk menyerahkan Indonesia kepada Tiongkok. Dia meyakini rencana ini matang dilakukan pemerintah. “Yang kedua penyerahan Indonesia pada Tiongkok, saya yakin, itu masuk pada belt and road inisiatif,” ucap Syahganda. Tuduhan itu didasari karena pembangunan IKN mengandalkan investasi dari negara asing. Padahal, negara harusnya memberikan dananya sendiri jika mau membuat kota tanpa adanya sejarah pemberian dari negara lain. “Kita mau bangun ibu kota negara kita, masa kita serahkan pada asing,” ujar Syahganda. Analisisnya itu dinilai masuk akal. Sebab, Jokowi dalam beberapa tahun terakhir mendekati Tiongkok untuk bekerja sama melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Kalau kita lihat di Google sekarang, kita Google misalkan, Jokowi berkali-kali 2024, 2023, 2017 itu meminta Tiongkok untuk mendesain dan menginvestasi infrastruktur dasar, nah, itu kan dia mau menyerahkan ini ke sana,” tuturnya.
Jakarta: Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai memiliki maksud lain. Proyek itu dinilai liar yang diduga untuk menyejahterakan dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi).“Ibu Kota ini betul-betul liar. Makanya saya bilang ibu kota ini, jadi saya empat tahun lalu saya sudah debat soal ini, saya bilang ini sebenarnya hanya untuk dua hal satu untuk Jokowi dinastinya karena men-set up itu,” kata Peneliti Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dalam acara Crosscheck Face to Face by Medcom.id dengan tema ‘Menguak Tabir ‘Belok Arah’ Pindah Ibu Kota’ yang disiarkan pada Minggu, 16 Juni 2024.
Syahganda menjelaskan analisanya itu dinilai sebagai tawaran bagi politikus untuk membuktikan Jokowi masih bisa memimpin. Pergantian bisa dilakukan dengan penerusnya.
“Supaya dia ada mainan supaya orang tetap percaya bahwa dia bisa lanjutin itu,” ujar Syahganda.
Tuduhan lainnya yakni IKN dibuat untuk menyerahkan Indonesia kepada Tiongkok. Dia meyakini rencana ini matang dilakukan pemerintah.
“Yang kedua penyerahan Indonesia pada Tiongkok, saya yakin, itu masuk pada belt and road inisiatif,” ucap Syahganda.
Tuduhan itu didasari karena pembangunan IKN mengandalkan investasi dari negara asing. Padahal, negara harusnya memberikan dananya sendiri jika mau membuat kota tanpa adanya sejarah pemberian dari negara lain.
“Kita mau bangun ibu kota negara kita, masa kita serahkan pada asing,” ujar Syahganda.
Analisisnya itu dinilai masuk akal. Sebab, Jokowi dalam beberapa tahun terakhir mendekati Tiongkok untuk bekerja sama melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Kalau kita lihat di Google sekarang, kita Google misalkan, Jokowi berkali-kali 2024, 2023, 2017 itu meminta Tiongkok untuk mendesain dan menginvestasi infrastruktur dasar, nah, itu kan dia mau menyerahkan ini ke sana,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ABK)
Sentimen: positif (98.1%)