Sentimen
Negatif (100%)
16 Jun 2024 : 15.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Badung

Kasus: nepotisme, korupsi

Tokoh Terkait

Sandiaga Uno Sentil Balik Bule yang Hina IKN, Singgung Pelanggaran WNA di Indonesia yang Terus Meningkat

16 Jun 2024 : 15.05 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Sandiaga Uno Sentil Balik Bule yang Hina IKN, Singgung Pelanggaran WNA di Indonesia yang Terus Meningkat

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyentil balik bule yang menghina IKN dan pemerintah Indonesia. Dia menyinggung soal meningkatnya tindakan pelanggaran oleh wisatawan asing belakangan ini.

Menurutnya, perlu dilakukan pemantauan dan penindakan, apalagi beberapa tindakan warga asing mengarah ke pelanggaran hukum.

“Kalau kita lihat di beberapa bulan terakhir ini jumlahnya semakin banyak, nah ini perlu dukungan bukan hanya aparat penegak hukum tapi juga masyarakat dan seluruh ekosistem pariwisata kita,” ujar Sandiaga Uno usai pertemuan dengan peserta Famtrip Bulgaria, Panama dan Arab Saudi di Kabupaten Badung, Bali, Jumat 14 Juni 2024.

Dia pun menyayangkan tindakan pemilik akun media sosial TikTok bule_ngoceh yang menghina IKN tersebut. Apalagi, video yang diunggahnya sudah ditonton lebih dari 296.000 kali.

“Sangat memprihatinkan kalau wisatawan itu justru berbicara buruk mengenai negara yang ia kunjungi, itu sangat kami sayangkan,” kata Sandiaga Uno.

Dia menilai, semestinya warga negara asing (WNA) Italia itu menghargai Indonesia dan pemerintahannya. Sebab, jika bicara soal korupsi, semua orang juga ingin memerangi.

“Itu akan terus terjadi karena penggunaan media sosial dan keinginan menjadi viral itu akan selalu menjadi daya tarik, saya ingatkan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, hormatilah,” tuturnya.

Sandiaga Uno juga menilai, ketika masyarakat Indonesia yang datang ke suatu negara tidak mungkin menghina sistem pemerintahannya. Sehingga, semestinya itu berlaku sebaliknya.

Tak Direkam di IKN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan bahwa video yang menghina IKN dan Pemerintah Indonesia tidak diambil di Nusantara.

“Nggak, itu bukan di IKN itu. Saya ngeliat videonya rasanya nggak ada tempatnya itu (di IKN),” ucap Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pembatasan kunjungan bagi masyarakat umum ke IKN dengan alasan keamanan. Oleh karena itu, PUPR bersama Otorita IKN sedang mengecek apakah memang betul sosok yang mengaku berasal dari Italia tersebut berhasil masuk ke IKN.

"Kami nggak tahu masuknya kapan, tapi saya lihat rasanya bukan di IKN,” kata Danis Sumadilaga.

Heboh Bule Hina IKN

Seorang bule yang mengaku berasal dari Italia menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Video pernyataannya tersebar di media sosial dan menjadi viral belakangan ini.

Dalam video tersebut, bule itu mengaku sedang berada di IKN. Namun, belum diketahui pasti apakah ia benar-benar berada di IKN atau tidak.

“Halo om bule lovers, saya lagi ada di IKN, Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Di sini kita lihat bangunannya IKN, Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme,” katanya, dikutip pada Rabu, 12 Juni 2024.

Ia pun sempat menyinggung soal ketimpangan rakyat biasa dengan pejabat pemerintah.

“Berhubung di sini tidak ada air, dan susah sekali untuk mandi, maka pipa-pipa ini didatangkan dari Jakarta, pipa-pipa akan dipasang sepanjang sini ya,” ujarnya.

“Di sana akan ada hotel, di situ akan ada rumah-rumah, dan kalian mungkin akan tinggal di sini aja (sambil menunjuk sebuah lokasi sempit di pojokan), nanti dibikin kayak gubuk untuk rakyat jelata, tapi kalo pejabat ya di sana, gunung sudah dikeruk,” ucapnya melanjutkan.

Video itu pun dibanjiri komentar masyarakat. Banyak yang mengapresiasi keberanian bule tersebut, dan ada pula yang menyinggung persoalan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

“Mantap bro, keberanianmu patut diapresiasi,” tutur R***.

“Bang bule ampun deh, berani banget,” ucap J***.

“Gue dukung lu bang,” ujar E***.

“Terima kasih sudah mewakili rakyat Indonesia,” kata H***.

“Pembangunan IKN nunggu uang Tapera dulu,” tutur N***.***

Sentimen: negatif (100%)