Sentimen
Positif (44%)
16 Jun 2024 : 14.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Pati, Yogyakarta, Mataram

Kasus: Maling, Tawuran

Asal-usul Sukolilo di Pati, Bermula dari Kisah Tolong-menolong Pendiri Mataram

16 Jun 2024 : 14.00 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Asal-usul Sukolilo di Pati, Bermula dari Kisah Tolong-menolong Pendiri Mataram

PIKIRAN RAKYAT - Sukolilo merupakan salah satu dari 10 Desa di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa itu terletak di pegunungan Kapur Utara, dan merupakan ibu kota Kecamatan Sukolilo.

Tepat di tengah-tengah Desa dibelah oleh jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Pati dengan Kabupaten Grobogan. Jalan ini sekaligus menjadi jalan alternatif untuk menuju Semarang maupun Yogyakarta.

Secara geografis, luas wilayah Desa Sukolilo adalah 928 hektare. Adapun Batas Desa Sukolilo meliputi sebelah Utara Desa Baturejo, sebelah Timur Desa Gadudero, sebelah Selatan Desa Sumber Jatipohon Kecamatan Grobogan, dan sebelah Barat Desa Kedungwinong.

Nama Sukolilo didasari oleh kisah tolong-menolong pendiri Mataram. Namun, kini desa itu justru dikenal sebagai 'sarang bandit' oleh publik.

Sukolilo belakangan menjadi perbincangan dan disebut sebagai desa penadah mobil curian. Hal itu terjadi setelah seorang bos rental mobil asal Jakarta tewas dikeroyok warga ketika ingin mengambil mobil miliknya.

Peta Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.

Asal-usul Sukolilo

Sukolilo berasal dari dua kosakata, Suko berarti senang dan Lilo yang berarti ikhlas. Dengan harapan, masyarakat Sukolilo memiliki budi pekerti senang, ikhlas, saling menolong, dan senang memberi.

Mengenai sejarah nama Sukolilo sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, Desa Sukolilo sering dihubungkan dengan legenda Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan.

Pada saat itu, Ki Ageng Pemanahan sedang mencari kakak seperguruannya Ki Ageng Giring. Setelah sampai, Ki Ageng Pemanahan dijamu oleh Nyai Ageng Giring (istri Ki Ageng Giring).

Singkat cerita, Ki Ageng Pemanahan diberi jamuan air kelapa oleh Nyai Ageng Giring. Pada saat mengetahui hal tersebut, Ki Ageng Giring marah kepada Nyai Ageng.

Ternyata, air kelapa yang diminum oleh Ki Ageng Pemanahan memiliki petuah, niscaya siapapun yang meminum air kelapa tersebut akan melahirkan raja-raja di tanah Jawa. Ki Ageng Giring meminta kepada Ki Ageng Pemanahan untuk menjadikan agar kelak merelakan anaknya (Ki Ageng Giring) menjadi raja pada keturunan ketiga.

Mendengar permintaan tersebut, Ki Ageng Pemanahan menolak dan melanjutkan negoisasi hingga menghasilkan kesepakatan kelak pada keturunan ketujuh menjadi raja di tanah Jawa.

“Dhi, sampai sini saja saya dapat mengantarkan adhi,” kata Ki Ageng Giring saat mengantarkan Ki Ageng Pemanahan sampai Tulang Tumenggung (lokasi penyebrangan aliran sungai Sumber Lawang yang memiliki dua muara).

“Ya, Kang, Trimakasih atas keluhuran budi kakang terhadap saya... lelakon sing wis dak tindakke wingi-wingi, mengepokan karo degan sing tak ombe banyune aku yo ora ngerti sak sukolilamu aku njaluk pengapuro (Perbuatan yang aku lakukan di masa lalu, serta kelapa yang saya minum airnya, saya tidak tahu. Sesukarelamu. Saya minta maaf),” tutur Ki Ageng Pemanahan berpesan.

“Yo, dhi, podho-pdho pengapurane (Sama-sama, Saya juga minta maaf)," ucap Ki Ageng Giring.

Talang Tumenggung merupakan saksi ucapan Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan, hingga menjadi nama “Sukolilo”.

Dijuluki Sarang Bandit

Sayangnya, Sukolilo kini dijuluki sebagai sarang bandit oleh publik. Hal itu ramai dibicarakan, setelah kasus tewasnya bos rental mobil asal Jakarta yang dikeroyok warga pada saat hendak mengambil mobil miliknya.

Setelah video pengeroyokan secara brutal bos rental mobil itu viral di media sosial, mencuat kabar bahwa desa Sukolilo memang terkenal sebagai desa penadah kendaraan bodong atau curian.

Di media sosial X misalnya, nama desa Sukolilo bahkan menjadi trending topic selama beberapa hari. Tidak hanya itu, sejumlah titik di Sukolilo ditandai sebagai “Kampung Maling” dan “Desa Penadah” di Google Map.

Sejumlah netizen di X membenarkan bahwa banyak kasus serupa yang terjadi di Sukolilo. Salah satu netizen bahkan menceritakan bahwa mobil milik temannya pernah digelapkan di sebuah desa di daerah Pati.

“Tahun 2013 unit rental mobil punya teman pernah digelapkan ke sebuah desa di daerah Pati juga, pelat nomor dan STNK baru tembus, pemilik rumah bilang 'bawa aja mobilnya gak apa-apa kalau bisa keluar dari desa ini dengan selamat'," tutur akun @sekcat***.

“Sukolilo Pati jadi kampung bandit penadah mobil bodong? Netizen heran, penegak hukum kok diam-diam saja?," ucap akun @heraloe***.

Dia juga melampirkan komentar netizen yang menyebutkan daerah Sukolilo sebagai kampung penadah mobil bodong.

Kata Camat

Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono membantah jika daerahnya merupakan kampung bandit penadah mobil bodong. Menurutnya, hal tersebut karena opini netizen saja imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental dari Jakarta yang dikira warga adalah maling.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa hingga tokoh masyarakat untuk tindak lanjut kejadian pascapengeroyokan dan tawuran antara pemuda di wilayahnya. Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengajak masyarakat agar tidak main hakim sendiri.

Jika ada permasalahan, warga pun diminta agar melaporkan kepada pemerintah setempat atau langsung dengan Polisi. Andrik Sulaksono pun mengatakan, kondisi di wilayahnya berangsur kondusif imbas adanya dua kejadian kericuhan beruntun.***

Sentimen: positif (44.4%)