Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama (Menag) mengecek seluruh kesiapan layanan dan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia saat menjalani prosesi ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Selasa (12/6/2024) waktu Saudi (WAS).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan skema murur, yang diperuntukkan bagi jemaah lansia, jemaah rentan, dan penyandang disabilitas, supaya bisa berjalan lancar.

“Kami memprioritaskan skema murur agar jamaah lansia dan disabilitas hanya melintasi Muzdalifah tanpa bermalam, demi kenyamanan dan keselamatan mereka,” jelas Menag dalam keterangannya.

Dalam kunjungannya, Menag didampingi oleh pejabat Kementerian Agama, termasuk Hilman Latif Direktur Penyelenggara Haji dan Umroh, Subhan Cholid Direktur Layanan Haji Luar Negeri, dan Faisal Ali Hasyim Irjen Kemenag.

Pada kesempatan itu, Yaqut juga memantau kualitas tenda dan kasur di Maktab 17 Mina, serta memeriksa toilet yang didesain khusus untuk jemaah lansia dan disabilitas.

“Pemerintah ingin memastikan puncak haji berlangsung aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para jemaah, terutama jemaah lansia,” tambahnya.

Menurutnya kualitas tenda-tenda di maktab ini memang lebih representatif. Atap dan dindingnya memakai bahan khusus yang memiliki daya serap panas lebih baik.

Selain itu, fasilitas pelengkap juga sudah disediakan. Mulai dari colokan listrik hingga charger magnetic untuk pengisian baterai ponsel.

Pada musim haji tahun ini, tenda dengan standar tersebut masih belum seluruhnya tersedia di semua maktab. Ada 30 ribu orang yang bakal menempatinya.

Selama kunjungan, Yaqut juga memastikan bahwa konsumsi di Armuzna sudah siap, sehingga jemaah tidak perlu membawa peralatan masak. Makanan telah disediakan sebanyak 15 kali dengan menu yang bervariasi, termasuk daging rendang. (rst/bil/ipg)