Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BSI
Hewan: Kambing
Institusi: MUI
Tokoh Terkait
Bahlil Sebut Muhammadiyah Bikin Pusing BSI, Said Didu: Justru Pemerintah Tidak Profesional
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Said Didu memberikan komentar terkait pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut Muhammadiyah membuat pusing bank.
Pernyataan ini merupakan respons atas keputusan Muhammadiyah menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, menyatakan keheranannya terhadap anggapan bahwa Muhammadiyah yang membuat pusing bank.
"Yang bikin pusing kok Muhammadiyah," cetus Said Didu dalam komentarnya di aplikasi X @msaid_didu (12/6/2024).
Ia berpendapat bahwa pemerintah, bukan Muhammadiyah, yang sebenarnya menyebabkan kebingungan di kalangan perbankan.
"Yang bikin pusing justru pemerintah, angkat komisaris BUMN mengabaikan aspirasi dan tidak profesional," tukasnya.
Said Didu juga mempertanyakan maksud di balik pernyataan Bahlil yang terkesan memusuhi Muhammadiyah.
Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih fokus pada peningkatan kinerja dan profesionalisme di BUMN daripada mencari kambing hitam.
"Kok Bahlil Lahadalia seakan benci Muhammadiyah?," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti penarikan seluruh dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI), sebuah keputusan yang menarik perhatian banyak pihak.
Dalam sebuah pernyataan, Bahlil menepis tudingan bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah tidak layak mengelola tambang.
Pernyataan ini merespons keraguan beberapa pihak terkait Peraturan Nomor 25 Tahun 2024, yang memberikan peluang izin pengelolaan tambang (IUP) kepada ormas agama.
Pernyataan Bahlil didukung oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas.
Abbas menegaskan bahwa ormas agama sangat layak mendapatkan izin tambang, mengingat kekuatan modal dan SDM yang mereka miliki.
Sebagai bukti, Bahlil mengangkat kasus penarikan dana Muhammadiyah dari BSI.
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menginstruksikan seluruh lembaga di bawah naungannya untuk menarik simpanan dan pembiayaan dari BSI.
Langkah ini mencerminkan kekuatan finansial Muhammadiyah, dengan total dana yang akan ditarik dan dipindahkan mencapai sekitar Rp13 triliun.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (40%)