Sentimen
Negatif (99%)
12 Jun 2024 : 19.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Ogan Komering Ulu, Palembang

Tokoh Terkait

Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Banjir di OKU

12 Jun 2024 : 19.40 Views 10

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Banjir di OKU

PALEMBANG - Setelah tujuh hari melakukan pencarian terhadap korban terseret arus banjir di Desa Batang Hari Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian.

Kepala Kantor Basarnas Sumsel, Raymond Konstantin menjelaskan bahwa di hari ke tujuh upaya pencarian korban yang terseret banjir di Kabupaten OKU oleh Tim SAR gabungan telah dimaksimalkan.

Menurutnya, pencarian tak hanya dilakukan melalui jalur sungai, tetapi juga melalui penyisiran jalur darat, di mana area pencariannya diperluas hingga radius 40 km², serta penyebaran informasi kepada masyarakat disepanjang pesisir Sungai Ogan.

"Namun hingga sore hari kemarin yang merupakan hari terakhir pencarian, korban belum juga ditemukan," ujar Raymond Konstantin, Kamis (30/5/2024).

Dijelaskan Raymond, diputuskannya bahwa operasi SAR dihentikan dilakukan setelah koordinasi dan evaluasi bersama antara Tim SAR gabungan dan pihak keluarga korban.

"Sesuai dengan Undang-undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) No.29 Tahun 2014 Pasal 34, Operasi SAR dilaksanakan paling lama tujuh hari," jelasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Selanjutnya, kata Raymond, akan dilakukan pemantauan, mengingat tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. "Namun, saat dalam masa pemantauan apabila ada laporan indikasi keberadaan korban, maka Operasi SAR dapat dibuka kembali," jelasnya.

Dijelaskan Raymond, Tim SAR Gabungan terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD OKU, SAR MTA OKU, PMI dan masyarakat sebelumnya telah menemukan tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia.

"Dua orang korban ditemukan pada Jumat 24 Mei 2024, atas nama Hartati binti Nano (60) dan Naslaini binti Kuing (58). Sedangkan satu orang lagi ditemukan pada hari Sabtu 25 Mei 2024, atas nama Firmansyah bin Imron (47)," jelasnya.

Raymond mengungkapkan, peristiwa banjir yang merenggut korban jiwa tersebut terjadi Kamis, 25 Mei 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, di tikungan Jalan Lintas Sumatra, Desa Batang Hari.

"Saat itu debit air sungai mengalami kenaikan, dan sudah menggenangi jalan. Namun dua kendaraan yaitu dump truck dan travel engkel elf dari Lampung mencoba untuk menerobos genangan banjir," jelasnya.

Saat menerobos genangan banjir, lanjut Raymond, tiba-tiba debit air kembali naik disertai dengan arus yang semakin deras yang membawa material kayu/pohon besar, sehingga menyebabkan kedua kendaraan tersebut berhenti.

"Melihat debit air yang terus meningkat, sopir dan kernet mobil dump truck atas nama Ranto Pardede Bin P. Pardede (33) dan Iwan Bin Juair (34), seorang penumpang mobil engkel Elf atas nama Erwansyah (39), keluar menerobos air menuju ke arah atap rumah warga," jelasnya.

Saat kejadian, kata Raymond, 6 orang penumpang mobil elf, bertahan diatas atap mobil. Namun karena derasnya arus, seketika mobil engkel elf dan 6 orang tersebut ikut terseret arus.

"Tak berselang lama dari keenam orang penumpang yang terseret arus, 1 orang penumpang atas nama sukurman (60) berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan seorang penumpang atas nama Hajifa (7) ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat orang lainnya dinyatakan hilang," jelasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Sentimen: negatif (99.7%)