Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Djoko Siswanto
Target 1 Juta Barel Minyak Mundur, Upaya Nol Emisi di 2060 Terganggu
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) menilai target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat diproyeksi bakal terganggu.
Hal tersebut terjadi menyusul target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) yang bakal bergeser dari sebelumnya ditetapkan pada 2030 menjadi 2032.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menilai mundurnya target pencapaian 1 Juta barel bisa berimbas pada target NZE. Dimana mundurnya target ini tidak selaras dengan upaya mengurangi ketergantungan energi fosil dan mendorong energi baru terbarukan (EBT).
"Ya makanya kan jadi kebijakannya jadi agak terganggu kan. Kita ingin mempercepat net zero emission di 2060 lebih cepat, ini kalau dimundurkan ya nanti terlambat gitu loh," kata Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (11/6/2024).
Menurut Djoko, apabila ingin mengurangi impor minyak mentah, maka upaya yang harus dilakukan yakni dengan menggenjot produksi di dalam negeri. Hal tersebut harus cepat dilakukan sebelum kebanyakan investor fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).
"Jadi wah sudah tidak bermanfaat lagi kita memproduksi 1 juta barel gitu kan. Karena kan kita sudah EBT nanti, kilang-kilang kita sudah akan berubah menjadi kilang petrokimia," kata dia.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa pakar untuk membahas mengenai nasib target 1 juta barel pada 2030. Adapun dari diskusi tersebut, target 1 juta barel kemungkinan akan bergeser dari yang sebelumnya di 2030 ke tahun 2032 atau 2033.
"Kita sih lebih masih ingin cenderung bahwa angka 1 juta kita pakai sebagai milestone untuk menuju ke sana sedangkan tahunnya yang mungkin bergeser 2-3 tahun. Tetap 1 juta barel karena memang kebutuhannya naik cuma waktunya aja yang bergeser," ujar Dwi usai RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (13/3/2024).
Dwi mengatakan review terhadap target 1 juta barel dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Mulai dari pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik yang sudah berdampak pada pencapaian produksi di dalam negeri.
"Jadi ketika 2019 kita punya long term plan (LTP). Di 2020 kita masih menghadapi pandemi sehingga kegiatan di lapangan kan terganggu semua itu reason kenapa capaiannya belum seperti yang kita harapkan. Sehingga kita perlu review, kemudian juga kondisi geopolitik sudah sangat mempengaruhi," kata Dwi.
[-]
-
Pakai Cara Biasa, Target 1 Juta Barel Minyak RI Cuma Angan-angan!(pgr/pgr)
Sentimen: positif (98.1%)